The First International Conference on Interdisciplinary Studies

Realitas sosial secara global menunjukkan fakta bahwa kita mengalami krisis individu yang moderat dan toleran.

Dengan penuh rasa syukur, delegasi Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung berkesempatan untuk menghadiri penyelenggaraan The First International Conference on Interdisciplinary Studies (ICONIS) 2023 yang bertajuk, “Geopolitical Dynamics and Global Future Projections: An Islamic Perspective”. Adapun rombongan tersebut terdiri dari jajaran Direksi yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag., Prof. Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag., dan Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, MA. ICONIS 2023 tersebut diprakarsai oleh UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Diselenggarakan pada 29-30 November 2023 di Wiltop Hotel Jambi, kegiatan ini melibatkan sejumlah pembicara dari baik skala nasional maupun internasional guna memberikan pemaparan ilmiah dalam ranah Isu Kontemporer di dunia Hukum Ekonomi Syari’ah.

Keynote speaker yang dimaksud antara lain; Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi., Prof. Dr. Ahmad Syukri, SS., M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi., Prof. Dr. K. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., Rektor Unida Gontor Indonesia. Adapun pemateri dari luar negeri yaitu Dr. Ahmad Masum., dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam, Assoc. Prof. Dr. Anwar Radiamoda, PhD, Sh.L., Direktur Shari’ah Center Mindanao State University Filipina, Prof. James Hosterey, dari University Atlanta Amerika Serikat, dan Asst. Prof. Dr. Sarefettin GEDIK., dari Asmaya University Turki. Berkaca pada kualitas pemateri sekaligus pembahasan yang diangkat pada acara ini, tentu kesempatan yang sangat bagus bagi Pascasarjana UIN Bandung yang tengah mempersiapkan rekognisi berbasis internasional.

Dimulai dengan diskusi terkait dengan Moderasi Beragama yang kian hangat diperbincangkan, ICONIS 2023 pun secara resmi dimulai. Dapat dipahami bersama bahwa realitas sosial secara global menunjukkan fakta bahwa kita mengalami krisis individu yang moderat dan toleran. Indonesia pun demikian, sebagai negara yang multikultural memiliki beragam kepercayaan dan budaya di tiap daerahnya yang relatif luas, menghasilkan pemikiran pragmatis bahwa sikap moderasi sangatlah diperlukan. Pemahaman moderasi beragama senantiasa berjalan beriringan dengan perkembangan beberapa sektor kehidupan masyarakat yakni bidang bisnis, sains, sosial, dan juga geopolitik. Berbagai strategi akurat perlu dirancang guna mengantisipasi kekacauan yang berpotensi muncul sebab adanya perbedaan di kalangan masyarakat.

Terkait dengan peran dosen maupun mahasuiswa, penguasaan bahasa dan pemahaman kultur dianggap menjadi landasan utama penerapan sikap moderasi beragama. Khususnya ketika berbicara mengenai Hukum keluarga perspektif islam serta hukum konstitusional berlandaskan nilai-nilai keislaman. Seluruh pemateri ICONIS 2023 menyepakati bahwa penegakan hukum merupakan salah satu garapan besar kaum intelektual sebab berpengaruh secara signifikan terhadap berbagai hal menyangkut kualitas sumber daya manusia. Keadilan secara konstitusional diyakini perlu diasimilasikan dengan paradigma keislaman sebagai pondasi utama hidup masyarakat beragama yang moderat. ICONIS 2023 ditutup dengan penetapan target pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan globalisasi.