PANDUAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI

PASCASARJANA UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membuat aturan dalam berbagai kehidupan manusia. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan pada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW yang telah menjelaskan dan melaksanakan semua aturan Tuhannya.

Dengan terbitnya buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi ini, atas nama pimpinan Pascasarjana UIN Sunan Gunung Dati Bandung tentu sangat bersyukur dan berbahagia, karena dalam buku panduan ini akan memberikan kemudahan bagi para mahasiswa yang akan menuliskan tugas akhir dari masa studinya, baik tesis maupun disertasi. Buku panduan penulisan tesis dan disertasi ini merupakan turunan dari buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh Rektorat UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Beberapa hal tentang prinsip utamanya tidak bertolakbelakang dengan pedoman induknya. Adapun uraian detil tentang hal-hal teknis dan format-format penulisan, merupakan penjelasan dan uraian, untuk mempertegas dan memperjelas dari isi pedoman yang dibuat oleh Rektorat tersebut.

Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi ini selain untuk mahasiwa/i S2 dan S3, juga ditujukan penggunaannya bagi para dosen- dosennya, khususnya pada saat proses pembimbingan tesis dan disertasi berjalan. Diharapkan dari informasi dan aturan isi panduan ini akan memberikan kesamaan persepsi, teknik dan pola akademik yang akan dibangun secara bersama-sama pada saat penulisan tesis maupun disertasi.

Dengan hadirnya buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi ini diharapkan akan mempermudah jalannya akademik mahasiswa/i. Buku ini tentu saja dengan segala kekurangan dan kelebihannya telah memberikan kontribusi bagi penguatan akademik dan pengembangan kualitas mutu lulusan serta pengembangan Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan berharap kepada Allah SWT, semoga buku ini banyak memberikan manfaat dan bisa mewujudkan visi dan misi kelembagaan UIN Sunan Gunung Djati secara keseluruhan.

Dengan Hormat Direktur Pascasarjana UIN Bandung

Prof. Dr. H. Supiana, M.Ag. CSEE.

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK TESIS DAN DISERTASI

TESIS

  • Pengertian

Tesis merupakan laporan hasil penelitian. Berfungsi sebagai tugas akhir dalam memperoleh gelar akademik program Magister (S2). Prosedur dan teknik penulisannya diatur oleh Pascasarjana UIN SGD Bandung.

  • Karakteristik

Sesuai dengan stratanya, penelitian dan penulisan tesis memiliki karakteristik:

  1. Hasil penelitian ilmiah yang dikembangkan melalui pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah;
  2. Terarah pada penciptaan desain atau model dalam bidang ilmu pengetahuan;
  3. Memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta doktrin agama sesuai dengan bidang keahliannya;
  4. Penyusunan konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya didasarkan pada kaidah, tata cara, dan etika ilmiah;
  5. Hasil penelitian tesis sedapat mungkin dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terakreditasi.;
  6. Jumlah halaman naskah tesis ditulis sekurang-kurangnya 125 untuk penelitian kuantitatif dan 150 halaman untuk penelitian kualitatif. Jumlah halaman dimaksud meliputi bagian naskah: pendahuluan sampai dengan simpulan; tidak termasuk suplemen awal (bagian muka) dan lampiran;
  7. Perincian halaman tesis: pendahuluan maksimal 25 halaman, tinjauan pustaka dan kerangka teori maksimal 20 halaman, biografi/profil (jika studi tokoh) maksimal 7 halaman, metodologi penelitaian maksimal 20 halaman dan pembahasan inti penelitian minimal 100 halaman, simpulan menjawab rumusan masalah yang ada maksimal 6 halaman, abstrak terdiri dari satu halaman. Sedangkan daftar pustaka, glosari, indeks serta CV penulis tidak termasuk halaman isi tesis;
  8. Pendekatan dalam penulisan tesis bersifat interdisipliner dan/atau multidisipliner yang secara maksimal dapat berkontribusi bagi penguatan keilmuan yang dikembang oleh prodi. Kajian tesis harus sesuai dengan peta kajian keilmuan yang telah di kembangkan oleh masing-masing prodi;
  9. Bobot tesis 10 (sepuluh) sks.

DISERTASI

  • Pengertian

Disertasi merupakan laporan hasil penelitian ilmiah, yang berfungsi sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat memperoleh gelar akademik program Doktor (S3). Prosedur dan teknik penulisannya diatur oleh Pascasarjana UIN SGD Bandung.

  • Karakteristik

Sesuai dengan stratanya, penelitian dan penulisan disertasi memiliki karakteristik:

 

  1. Berupa  penemuan  atau  pengembangan  teori/  konsepsi/gagasan ilmiah, dan memberikan kontribusi pada pengembangan serta pengamalan ilmu pengetahuan yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang keahliannya, dengan menghasilkan penelitian ilmiah berdasarkan metodologi ilmiah, pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
  2. Disusun berdasarkan penelitian interdisiplin, multidisiplin atau transdisiplin, termasuk kajian teoritis pada bidang keilmuan dan dapat dipublikasi-kan pada jurnal ilmiah internasional terindeks;
  3. Hasil penelitiannya   tepat   guna,   terkini   dan   termaju   serta memberikan kemaslahatan pada umat manusia melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin, atau transdisipliner, dalam rangka mengembangkan dan/atau menghasilkan penyelesaian masalah di bidang keilmuan atau kemasyarakatan, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya internal maupun eksternal;
  4. Pengembangan peta-jalan penelitian dengan pendekatan interdisiplin, multidisiplin, atau transdisipliner, berdasarkan kajian tentang sasaran pokok penelitian serta kontelasinya pada sasaran yang lebih luas;
  5. Disajikan berdasarkan susunan argumen dan solusi keilmuan, teknologi atau seni berdasarkan pandangan kritis atas fakta, konsep, prinsip, atau teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui media masa atau langsung kepada masyarakat;
  6. Isi Disertasi melibatkan kepemimpinan akademik dalam pengelolaan, pengembangan dan pembinaan sumberdaya serta organisasi yang berada di bawah tanggung jawab program studi yang diambil;
  7. Memperlihatkan kemampuan mengelola, termasuk menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi hasil penelitian yang berada di bawah tanggung jawab program studi yang diambil;
  8. Memberi andil bagi pengembangan dan pemeliharaan hubungan kolegial dan kesejawatan di dalam lingkungan sendiri atau melalui jaringan kerja sama dengan komunitas peneliti diluar lembaga;
  9. Jumlah halaman naskah disertasi ditulis sekurang-kurangnya 200 halaman untuk penelitian kuantitatif dan 250 halaman untuk penelitian kualitatif. Jumlah halaman dimaksud meliputi bagian naskah: pendahuluan sampai dengan kesimpulan; tidak termasuk suplemen awal (bagian muka) dan lampiran;
  10. Perincian halaman disertasi: pendahuluan maksimal 30 halaman, kajian akademik/kerangka teori/perdebatan akademik maksimal 25 halaman, biografi/profil (jika studi tokoh) maksimal 10 halaman, metodologi penelitian maksimal 25 halaman, pembahasan inti disertasi minimal 150 halaman, simpulan menjawab rumusan masalah yang ada maksimal 6 halaman, abstrak terdiri dari satu halaman. Sedangkan daftar pustaka, glosari, indeks serta CV penulis tidak termasuk halaman isi disertasi.
  11. Hasil penelitian disertasi wajib dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terakreditasi atau bereputasi nasional maupun internasional.
  12. Bobot disertasi 20 (dua puluh) sks.

SISTEMATIKA RENCANA PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI

Rencana penelitian memuat unsur-unsur rancangan penelitian yang terdiri atas: judul, latar belakang masalah, perumusan masalah penelitan, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka berpikir, hipotesis (untuk penelitian kuantitatif), thesis statement (untuk penelitian kualitatif), langkah-langkah penelitian, serta daftar pustaka. Rencana penelitian harus disertai dengan executive summary yang secara ringkas menggambarkan rencana penelitian tersebut (template terlampir).

  • Sistematika Rencana Penelitian

Rencana penelitian (proposal penelitian) disusun dengan sistematika sebagai berikut:

  1. Bagian Awal
    1. Halaman Judul Sampul (Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris)
    2. Halaman Judul (Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris)
    3. Surat Pernyataan Penulis
    4. Lembar persetujuan dan pengesahan Dosen Pembimbing dan Ketua Prodi/Konsentrasi yang bersangkutan
    5. Daftar Isi
    6. Daftar Tabel
    7. Daftar Ilustrasi
    8. Daftar Gambar
    9. Daftar Lampiran
  2. Bagian Isi
    1. Latar Belakang Penelitain
    2. Perumusan Masalah
    3. Tujuan Penelitian
    4. Keguanaan Penelitian
    5. Hasil Penelitian Terdahulu
    6. Kerangka Pemikiran
    7. Hipotesis ( untuk penelitian kuantitatif)
    8. Tempat dan Waktu Penelitian (penelitian lapangan dan laboratorium)
    9. Metodologi Penelitian
    10. Langkah-langkah Penelitian
    11. Hasil Penelitian dan Pembahasan
    12. Daftar Pustaka
    13. Lampiran-lampiran
  3. Bagian akhir
    1. Daftar Pustaka
    2. Daftar Lampiran
  • Substansi Rencana Penelitian

Judul Penelitian

Judul penelitian merupakan gambaran umum penelitian mengenai aspek variabel yang diteliti dan kaitan masalahnya, model penelitian, serta wilayah dan lokasi penelitiannya. Judul dirumuskan dalam kalimat yang singkat. Dalam penelitian kuantitatif judul penelitian harus menunjukkan hubungan antar variabel.

Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah penelitian berisi argumen empiris (fenomena), argumen teoritis dan logik untuk memunculkan identifikasi masalah dan judul yang akan diteliti. Latar belakang masalah mengungkapkan argumen tentang “mengapa masalah yang diteliti itu penting dan menarik“ dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu, atau kepentingan kemanusiaan. Latar belakang masalah juga mengungkap gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar berpikir untuk memunculkan masalah. Suatu kesenjangan yang disinyalir dapat muncul dari kehidupan keseharian atau dari pergulatan kajian ilmiah. Masalah atau kesenjangan juga bisa terjadi karena pendapat orang atau beberapa orang yang dipandang memiliki otoritas. Secara garis besar latar belakang masalah penelitian berisi:

  1. Fenomena yang terjadi pada kehidupan baik yang sedang atau sudah terjadi. Berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari maupun hasil studi eksploratif di lapangan atau pada objek atau lokasi penelitian yang direncanakan untuk di dalami;
  2. Teori, asumsi atau pendapat ahli yang disusun secara deduktif sesuai dengan bidang studi peneliti yang dijadikan perspektif dalam meninjau fenomena yang terjadi;
  3. Kesenjangan atau masalah-masalah yang dapat diidentifikasi sebagai hasil tinjauan teori, asumsi atau pendapat terhadap fenemona yang terjadi;
  4. Argumen logis dan objektif, bahwa pilihan masalah yang dijadikan judul penelitian sangat menarik. Biasanya diakhiri oleh beberapa masalah yang dipertajam dan rumusan judulnya;
  5. Pada alinea akhir perlu ada penegasan dari penulis bahwa penelitian yang akan dilakukan memang perlu dilakukan berdasarkan beberapa alasan yang telah dikemukakan;
  6. Teknik penulisan unsur fenomena dan teori, asumsi atau pendapat dapat dibuat fleksibel. Misalnya, dimulai dari teori secara garis besar lalu semakin tajam dan spesifik sesuai dengan topik yang akan diteliti, lalu dimunculkan fenomena atau sebaliknya.

Perumusan Masalah Penelitian

Masalah-masalah yang muncul pada latar belakang masalah penelitian, selanjutnya diidentifikasi. Penelitian kuantitatif dapat dilanjutkan dengan pembatasan masalah. Penelitian kualitatif dipertajam dengan fokus pengamatan, dokumen, serta pembuktian lainnya. Selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian yang lebih spesifik.

Pertanyaan penelitian berfungsi untuk lebih membatasi cakupan masalah, serta dijadikan patokan dalam menetapkan data dari setiap variabel yang akan dikumpulkan. Rumusan masalah penelitian dapat diungkapkan dalam bentuk kalimat-kalimat pernyataan, dan dapat pula dalam bentuk kalimat-kalimat pertanyaan atau dalam bentuk “diskusi”. Perumusan masalah bisa juga menegaskan pembatasan lokasi dan waktu tertentu.

Perumusan masalah mempunyai implikasi terhadap perumusan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka berpikir, fokus objek/subjek penelitian, pendekatan, pemilihan metode penelitian, sumber data, dan cara analisis data yang lebih tepat. Agar pembatasan masalah dapat dijelaskan dengan tegas, permasalahan dapat dikemukakan dalam dua bagian: masalah penelitian yang dirumuskan lewat pertanyaan penelitian sesuai dengan rujukan teori yang dipergunakan atau lewat pernyataan masalah yang dikuatkan oleh dalil atau postulat umum, common sense.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang maksud dan capaian-capaian yang akan dihasilkan dari penelitian yang akan dilakukan, serta dirumuskan secara spesifik dengan urutan sesuai dengan kepentingannya. Tujuan penelitian berhubungan secara fungsional dengan rumusan masalah; yang secara sederhana dapat berupa pengulangan secara hampir persis rumusan masalah, yang membedakannya adalah kata pembuka dan bentuk kalimatnya, seperti: bertujuan untuk: menemukan, mengetahui, menjelaskan, menilai, membandingkan dan menguraikan.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian berhubungan erat dengan tujuan penelitian. Kegunaan penelitian merupakan bentuk harapan-harapan bahwa hasil penelitian yang akan dicapai akan mempunyai kegunaan. Kegunaan penelitian terdiri atas kegunaan ilmiah (signifikansi akademik) dan kegunaan sosial (siginifikansi praktis). Kegunaan ilmiah dimaksudkan untuk kepentingan pengembangan ilmu; Kegunaan sosial atau kemanusiaan (signifikansi praktis) dimaksudkan untuk kepentingan praktis salah satu usaha dalam tahapan memecahkan masalah-masalah sosial (praktis).

Terdapat perbedaan dalam perimbangan bobot signifikansi antara tesis dan disertasi. Signifikansi tesis berimbang sama kuat antara signifikansi akademis dan signifikansi praktis. Signifikansi disertasi lebih berat pada signifikansi akademik dibanding dengan pengembangan ilmu praktis. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan bobot metodologi dan substansi isi antara tesis dan disertasi

Hasil Penelitian Terdahulu

Kajian pustaka berisi hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan aspek/varibel dan fokus penelitian. Hasil penelitian terdahulu berfungsi:

  1. Bahan eksplorasi teoritis
  2. Menghindari duplikasi dan plagiarisme
  3. Membekali peneliti untuk memilih batasan wilayah kajian atau fokus penelitian.
  4. Menentukan dan menjelaskan kontribusi “kebaruan” dari hasil penelitian dalam bangunan keilmuan sebelumnya.

Bagian ini membahas tentang hasil penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain (se-level atau beda-level di atas), dan pustaka yang terkait atau membahas topik yang sama yang bisa menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan. Pembahasannya meliputi penulis, judul, lembaga atau penerbit, tahun terbit dan isi pokok kajiannya serta kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Jumlah pustaka dan hasil penelitian yang relevan, disesuaikan dengan kenyataan perkembangan ilmu bidang masing-masing (kajian terakhir). Lebih jelas bisa dilihat dikebijakan program studi atau konsentrasi yang diatur dalam panduan teknis masing-masing. Dalam kajian ini peneliti memberikan semacam critical review terhadap para peneliti sebelumnya, dan memposisikan penelitiannya di tengah-tengah hasil penelitian mereka.

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan uraian anggapan dasar dan definisi operasional dalam bentuk kerangka teori atau kerangka penalaran logis. Kerangka teori sebagai anggapan dasar dapat berupa asumsi atau pendapat ahli yang belum diteliti atau postulat (anggapan yang telah teruji kebenarannya). Anggapan dasar inilah yang menjadi alasan munculnya hipotesa. Kerangka teori atau kerangka penalaran logis diperlukan untuk mengurai varibel menjadi definisi operasional atau konstruk yang dapat diukur. Definisi operasional dalam penelitian kuantitatif biasanya berupa teori tentang indikator yang akan dipakai mengukur variabel yang akan diteliti sesuai dengan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Definisi operasional dalam penelitian kualitatif berupa penjelasan istilah dan pengertiannya dalam batasan keilmuan yang bersangkutan.

Dengan demikian, kerangka berpikir ada yang bersifat teoritis atau logika untuk memunculkan hipotesis; dan ada pula yang bersifat operasional untuk meneliti kualifikasi kategori variabel agar dapat diukur atau measurable (pada penelitian kuantitatif, seringkali dimunculkan dalam bentuk paradigma penelitian).

Pada penelitian kualitatif, kerangka berpikir, baik kerangka logika maupun kerangka teori, berfungsi sebagai panduan untuk mensistematisasikan hasil penelitian. Untuk lebih memperjelas gambaran kerangka berpikir, pada bagian akhir biasanya disertai gambar skema hubungan antar variabel atau urutan sistematikanya.

Untuk penelitian setingkat disertasi yang mengharuskan munculnya dalil-dalil sebagai temuan, maka pada kerangka berpikirnya dimunculkan pula asumsi-asumsi khusus dari peneliti sebagai dasar hipotesis untuk dalil yang akan diujinya. Penulisan asumsi peneliti dapat dituangkan pada sub bab tersendiri di luar sub bab kerangka berpikir, atau dapat pula digabungkan.

Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya perlu dibuktikan. Hipotesis mengungkapkan jawaban sementara didasarkan pada anggapan dasar (asumsi dan postulat) yang digunakan dalam kerangka berpikir. Hipotesis adalah jawaban sementara yang secara teoritis dianggap paling tinggi kemungkinan kebenarannya. Hipotesis penelitian menampakkan pertautan antara dua variabel atau lebih, dalam bentuk kalimat pernyataan, dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta dapat diuji secara empiris, dan bila perlu disertai rumus statistikanya.

Untuk penelitian kualitatif hipotesis tidak dimunculkan pada rancangan Rencana Penelitian, melainkan dimunculkan dalam proses analisis data di lapangan bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data. Namun demikian, jika penelitian sudah selesai dilakukan, hipotesis dapat dimunculkan lebih awal, karena berfungsi sebagai pemandu uraian hasil penelitian.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan cara kerja pikiran dalam memahami subyek aspek dan variabel. Di dalamnya terkandung cara teknis melakukan penelitian dan mengolah data, fakta dari hasil temuan lapangan. Metodologi penelitian juga dapat bermakna prosedur (tahapan kerja) baku yang dipandang paling efektif untuk memecahkan suatu masalah pada bidang keilmuan tertentu. Oleh sebab itu, langkah penelitian disesuaikan dengan karakteristik masalah penelitian, tujuan penelitian, dan kerangka berpikirnya. Untuk bidang sejarah sudah ada panduan khusus dalam langkah-langkahnya (bisa dilihat dalam pemetaan kelimuan prodi).

Pola umum langkah-langkah penelitian dalam rancangan penelitian setidaknya membicarakan empat hal pokok: jenis dan pendekatan penelitian, metode penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data. Pada penelitian kuantitatif dapat ditambahkan tentang korelasi data dan pada penelitian kualitatif dapat ditambah prosedur teknik pemeriksaan dan uji keabsahan data (dalam penelitian sejarah di sebut dengan kritik ekstern dan intern).

Uraian mengenai metodologi penelitian sebagai berikut:

  • Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian terdiri atas penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan penelitian disesuaikan dengan disiplin keilmuan masing-masing.

  • Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dijelaskan sesuai dengan variabel atau objek yang akan diteliti sesuai dengan rumusan masalah. Kejelasan tentang jenis data, dapat memberi gambaran mengenai sumber data, metode dan teknik pengumpul data, serta prosedur analisis data yang dipandang efektif untuk digunakan.

Bagian ini berisi penjelasan tentang sumber yang akan dijadikan subject matter penelitian, baik berupa sejumlah orang, kegiatan, benda, atau tulisan (pustaka). Sumber data yang dikemukakan dapat berupa klasifikasi sumber data seperti: apa atau siapa yang menjadi sumber data primer, dan apa atau siapa sumber data sekunder; apa atau siapa sumber data pokok dan apa atau siapa sumber data pelengkap.

Sumber data pada penelitian kuantitatif harus memenuhi syarat keabsahan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas). Oleh sebab itu, pada penelitian kuantitatif yang populasi subject matter-nya banyak, perlu dijelaskan sedetil mungkin, agar populasi dan teknik samplingnya dianggap absah menurut kaidah penelitian kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian kualitatif perlu dijelaskan responden dan informan kuncinya, sebagai sumber dan bahan penelitian. Apakah posisi informan tersebut memiliki kekuatan dan memiliki keterkaitan sebagai objek/subjek yang sedang ditelitinya atau tidak.

Sumber data bisa berupa: 1) bahan pustaka, buku, majalah, surat kabar, dokumen resmi, catatan harian, dan lainnya.; 2) orang (manusia) yang berfungsi sebagai responden dan informan. Responden adalah orang atau orang-orang yang dapat menerangkan tentang hal dirinya sendiri; Informan adalah orang atau orang-orang yang mampu menerangkan tentang diri orang lain atau keadaan atau kejadian tertentu. 3) lembaga atau instansi pencatat data dan informasi; 4) Aktivitas orang atau binatang atau benda. Uraian tentang jenis dan sumber data disertai dengan jawaban atas pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”.

  • Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini dibahas dua hal pokok: teknik pengumpulan data yang relevan dengan metode yang dipilih. Jika diperlukan, dapat dijelaskan mengenai instrumen atau alat pengumpul data:

  • Metode Penelitian

Metode yang digunakan disebutkan nama dan penjelasannya, serta alasan pemilihannya sesuai dengan rumusan masalah dan kerangka berpikir.

  • Teknik Pengumpulan Data (TPD)

Berisi uraian mengenai teknik pengumpulan data pokok yang digunakan sesuai dengan jenis penelitian, sumber data, variabel yang diteliti dan metode yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang sesuai dapat dipilih dari antara; studi pustaka atau studi dokumentasi atau teknik menyalin, interview (wawancara), penyebaran questioner atau angket (daftar pertanyaan), observasi (pengamatan), dan tes. Untuk lebih mempertajam, teknik yang digunakan dapat diperinci menjadi jenis-jenis dari tiap Teknik Pengumpulan Data yang digunakan tersebut.

  • Prosedur Analisis Data

Prosedur analisis data menjelaskan tahapan langkah sesuai dengan pendekatan penelitian dan jenis data. Untuk penelitian kualitatif, diuraikan tahapan-tahapan prosedural seperti: a) unitisasi; b) kategorisasi; c) penafsiran, dan lain-lain. Untuk penelitian kuantitatif, diuraikan pula tahapan-tahapan prosedural, seperti pembentukan model dan pemilihan rumus-rumus statistik. Hal ini dapat dilihat seperti yang dicontohkan untuk korelasi: a) analisis parsial per-indikator; b) uji normalitas data per-variabel; c) analisis katagori per-variabel; d) test linieritas regresi; e) analisis korelasi; f) uji pengaruh, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan aturan analisis data kuantitatif.

Jika digunakan pendekatan, jenis metode, atau jenis penelitian yang berbeda, maka berbeda pula prosedur analisis data yang diuraikannya.

  • Prosedur dan Teknik Pemeriksaan Uji Keabsahan Data

Prosedur uji keabsahan data diperlukan untuk jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Bagian ini menguraikan langkah tahapan prosedur dan teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan oleh peneliti sesuai dengan jenis penelitiannya. Isinya tidak hanya prosedur dan teknik secara teoritik normatif, melainkan berisi kegiatan atau cara yang akan dilakukan di lapangan.

  • Daftar Pustaka

Dalam bagian ini dicantumkan bahan-bahan bacaan utama yang sudah dijadikan sumber dalam penyusunan proposal dan dapat ditambahkan dengan bacaan lain yang diperkirakan relevan dengan   bahan   penulisan   tesis/disertasi   yang   akan   dilakukan. Penulisan daftar pustaka menggunakan format Turabian (contoh terlampir).

SISTEMATIKA PELAPORAN PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI

SISTEMATIKA TESIS DAN DISERTASI

Sistematika penulisan pada tesis dan disertasi yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh para mahasiswa dan dosen pembimbing di lingkungan Pascasarjana UIN SGD Bandung adalah sebagai berikut:

  1. Bagian Awal
  2. Halaman Judul Sampul (B Indonesia, Arab dan Inggris)
  3. Halaman Judul (B Indonesia, Arab dan Inggris)
  4. Surat Pernyataan Penulis
  5. Abstrak (Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris)
  6. Halaman Persetujuan dan Pengesahan
  7. Pedoman Transliterasi
  8. Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih
  9. Daftar Isi
  10. Daftar Tabel dan Daftar Ilustrasi
  11. Daftar Lampiran
  12. Bagian Isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Hasil Penelitian

Kerangka Pemikiran

Hipotesis (untuk penelitian kuantitatif)

Hasil Penelitian Terdahulu

Definisi Operasional

(Isi BAB I maksimal 25 Halaman) tesis

(Isi BAB I maksimal 30 Halaman) disertasi

 

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

(berisi kajian kritis sistematis mengenai aspek/varebel yang di teliti dengan menggunakan teori, konsep, dalil dan peraturan yang relevan)

(Isi BAB II maksimal 20 Halaman) tesis

(Isi BAB II maksimal 25 Halaman) disertasi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan dan Metode Penelitian

Jenis dan Sumber Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Tempat dan Waktu Penelitian (penelitian lapangan dan laboratorium)

(Isi BAB III maksimal 20 Halaman) tesis

(Isi BAB III maksimal 25 Halaman) disertasi

 

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data (termasuk profil lokus penelitian)

Pengujian Hipotesis Penelitian (jika penelitian kuantitatif)

Pembahasan Hasil Penelitian

Penawaran Gagasan

Kebaruan dan orisinalitas penelitian (minimal 100 Halaman) tesis

(minimal 150 Halaman) disertasi

 

BAB V

PENUTUP

Simpulan

Saran

(maksimal 6 Halaman) untuk tesis dan disertasi

Bagian Akhir

Daftar Pustaka

Daftar Lampiran

Riwayat Hidup

Penulisan Bagian Muka

Format Bagian Muka (Sampul)

 

Format bagian muka memuat tulisan sebagai berikut:

  • Judul Tesis/Disertasi dengan Huruf Kapital
  • Tulisan TESIS/DISERTASI (dengan huruf Kapital)
  • Tujuan Penulisan Tesis/Disertasi
  • Nama Lengkap Mahasiswa
  • Nomor Induk Mahasiswa
  • Logo UIN SGD Bandung
  • Nama Pascasarjana dan UIN SGD Bandung
  • Tempat dan Tahun diterbitkan.

Tulisan dalam sampul disusun dalam satu halaman penuh, dengan ketentuan sebagai berikut: margin tepi atas 4 cm; margin tepi kanan 3 cm; margin tepi bawah 3 cm; margin tepi kiri 4 cm . Semua tulisan dalam sampul diletakkan secara simetrik diletakkan di tengah-tengah ruang pengetikan. Sampul dibuat dari kertas karton (hard cover) dan dilapisi plastik bening dengan warna merah untuk tesis/disertasi.

Halaman Judul

Halaman judul adalah halaman pertama tesis/disertasi, tetapi tidak dibubuhi nomor halaman. Tulisan pada halaman judul sama dengan tulisan yang tertera pada sampul.

Surat Pernyataan Penulis

Pada lembaran ini mahasiswa penulis tesis/disertasi membuat pernyataan tentang orisinalitas tesis/disetasi yang ditandatangani di atas materai Rp 10.000. Surat pernyataan penulis diletakkan setelah halaman judul dan diberi nomor halaman “iii“, yang memuat hal-hal berikut:

Identitas mahasiswa: Nama mahasiswa, NIM, tempat tanggal lahir, dan alamat

Pernyataan bahwa karya tesis/disertasi merupakan karya asli bukan plagiasi.

Pernyataan pertanggungjawaban dan kesediaan menerima konsekwensi hukum atas masalah yang terkait dengan tesis/disertasi di kemudian hari.

Pernyataan kesungguhan membuat pernyataan.

Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan secara utuh yang mencerminkan seluruh isi karya tulis ilmiah. Adapun ketentuannya adalah:

Abstrak atau ikhtisar mencakup seluruh unsur utama hasil karya ilmiah, dan ditempatkan di bagian muka.

Abstrak atau ikhtisar ditik satu spasi pada satu halaman, berisi nama peneliti dan judul penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, kerangka berpikir, hipotesis yang diajukan (untuk kuantitatif), langkah-langkah penelitian, penemuan yang diperoleh, dan kesimpulan yang dianggap penting.

Abstraks atau ikhtisar dibuat dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris) diletakkan setelah surat pernyataan penulis dan diberi nomor halaman “iv“.

Penulisan kata “abstrak” di tulis dengan huruf kapital (ABSTRAK)

Halaman Persetujuan dan Pengesahan

Halaman persetujuan berisi: 1) judul tesis/disertasi; nama lengkap para pembimbing; 2) pernyataan dari para pembimbing bahwa tesis/disertasi yang ditulis oleh … Dengan judul … telah diperiksa, telah memenuhi syarat akademik dan berhak untuk diajukan ke sidang ujian munaqasyah/promosi doktor; 3) nama para pembimbing beserta tanda tangan asli, dan tanggal persetujuan tanpa NIP. Tanda tangan dan nama pembimbing diletakkan di bagian tengah sebelah kiri dan kanan. Halaman persetujuan adalah halaman “v”.

Halaman keterangan/pengesahan berisi pengesahan oleh sidang munaqasah/ promosi terdiri atas ketua, sekretaris, dan beberapa anggota. Pada halaman ini judul tesis/disertasi, tanggal sidang munaqasah/promosi, tanda tangan dan nama jelas ketua sekretaris, dan anggota penguji/promotor pada sidang tersebut. Halaman pengesahan ditempatkan pada halaman “vi”.

Khusus disertasi harus memuat halaman keterangan yang ditandatangani anggota tim penguji, yang menjelaskan: Disertasi dengan judul: … yang ditulis oleh …, NIM. Telah diperbaiki sesuai dengan permintaan Tim Penguji pada sidang ujian pendahuluan disertasi tanggal ….

Pedoman Transliterasi

Transliterasi adalah pemindahan cara penulisan huruf- huruf Arab ke dalam huruf Latin. Pedoman transliterasi terutama digunakan untuk penulisan: “istilah-istilah Arab” yang belum diindonesiakan secara baku; “kata atau istilah tertentu/ khusus” yang terbatas penggunaannya; dan “istilah-istilah teknis keilmuan” yang tidak bisa diindonesiakan. Pedoman transliterasi ditempatkan di halaman “vii”. (Pedoman transliterasi terlampir).

Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih

Kata pengantar berisi ucapan terima kasih dan penghargaan kepada orang-orang atau pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan penelitian dan penulisan; motivasi penelitian, latar belakang, ruang lingkup dan tujuan penelitian. Kata pengantar ditempatkan di halaman “viii”.

Daftar Isi

Daftar isi memuat secara berurutan: kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, judul-judul bab dan anak bab, daftar pustaka, dan lampiran-lampiran. Teks judul daftar isi ditik dengan huruf besar, diletakkan di tengah-tengah halaman dua spasi di bawah garis naskah sebelah atas. Isi daftar isi ditik dengan huruf besar pada ketukan pertama garis naskah. Sedangkan anak bab bagian naskah ditik dengan huruf kecil dan dimulai pada ketukan keenam. Daftar isi ditempatkan pada halaman “ix”.

Daftar Tabel dan Daftar Ilustrasi

Daftar tabel ditempatkan setelah daftar isi. Di dalamnya ditulis nomor tabel, teks isi tabel, dan nomor halaman tabel, sesuai dengan yang tercantum di dalam naskah. Penomoran tabel pada daftar tersebut disesuaikan dengan penomoran yang tercantum di dalam naskah. Daftar tabel ditempatkan pada halaman “x”.

 

Daftar ilustrasi ditempatkan setelah daftar tabel. Cara penulisan daftar illustrasi sama dengan cara penulisan daftar isi dan daftar tabel. Penomoran gambar pada daftar tersebut disesuaikan dengan penomoran yang tercantum di dalam naskah. Angka pertama menunjukkan nomor BAB dan angka kedua menyatakan nomor urut tabel. Daftar ilustrasi ditempatkan pada halaman “xi”.

Penulisan Bagian Isi

Pendahuluan

Pendahuluan berisi Term of Referens (TOR) dan Desain Operasional (DO) yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian (rancangan penelitian yang sudah dilaksanakan). Secara garis besar isi sub bab pada Bab Pendahuluan terdiri atas: Latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah penelitian; tujuan dan kegunaan penelitian; kerangka pemikiran (jika diperlukan, yang berisi logika, postulat), hipotesis (khusus untuk penelitian kuantitatif), langkah-langkah penelitian, serta kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan. Pada tesis/disertasi, bagian metodologi penulisannya dapat dimuat pada bab tersendiri.

Definisi Operasional

Definisi operasional berisi penjelasan tentang kata kunci yang termaktub dalam judul penelitian. Berfungsi untuk membatasi pengertian, fokus kajian penelitian, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek penelitian atau pernyataan yang menerangkan tentang definisi, cara ukur, alat ukur, hasil ukur, dan skala ukur dari variabel- variabel yang akan diteliti

Kajian Pustaka

Bagian ini menyajikan diskusi akademik tentang sejumlah teori, konsep, dalil dan peraturan yang relevan dan berkaitan dengan objek/subjek penelitian yang dilakukan. Kerangka teoretik dalam bagian ini menampilkan kajian teoritik tentang asumsi, konsep, hukum, dalil, atau proposisi-proposisi yang dibutuhkan untuk memandu sistematika atau menjelaskan hasil temuan untuk bahan analisis pada bab berikutnya. Sehingga pilihan diskusi akan mengarahkan untuk kemudahan dalam melihat dan menganalisis hasil-hasil temuannya.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian dan pembahasan merupakan bagian inti dari kegiatan penelitian yang menguraikan, mendeskripsikan, mengkonstruksikan sejumlah data-data, fakta-fakta dari hasil penelitian yang dilakukan. Pada bagian ini disajikan pilihan-pilihan data dan fakta yang ditemukan dalam penelitian. Uraian data-data dan fakta-fakta yang telah dikumpulkan disajikan setelah diolah dan dianalisis baik secara deskriptif maupun analisis yang memunculkan dan menggunakan teori- teori subtantif atau formal (grand theory atau middle range theori). Format penyajian dalam bagian inti dari penelitian dan pembahasannya ini, boleh disusun dalam bentuk beberapa bab atau sub-sub bab, sesuai dengan keperluan dari hasil penelitian. Konstruksinya dapat dilakukan dengan berbagai kemungkinan secara luwes. Dalam bab ini juga produk penelitian harus bisa ditampilkan seperti beberapa temuan, misalnya bisa berupa model atau gagasan, penjelasan dan kategorisasi, atau temuan-temuan lainnya yang harus diutarakan sebagai produk dari penelitian yang dilengkapi dengan sejumlah alat penguatannya.

Simpulan

Simpulan merupakan natijah atau konklusi hasil pembahasan, pengolahan, dan penafsiran data-data yang diperoleh dalam penelitian. Simpulan ditarik dari pembuktian atau dari uraian yang ditulis dalam rumusan masalah. Simpulan ini sekaligus menjadi jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. Simpulan bukan ikhtisar atau rangkuman dari bab sebelumnya, melainkan hasil pemikiran reflektif yang mewakili muatan utama dalam tesis/disertasi sesuai rumusan masalah. Karena itu, simpulan mencerminkan perolehan informasi baru, mengetahui posisi penelitian, dan implikasi dari penelitian. Informasi baru bisa berupa pendapat baru, pengukuhan pendapat lama, atau koreksi terhadap pendapat lama.

Analisis dan Temuan Baru dari Penelitian

Analisis dan Temuan Baru adalah gagasan baru yang ditemukan dari hasil penelitian yang menunjukan kebaruan dari suatu penelitain untuk pengembangan disiplin cabang ilmu tertentu. Temuan kebaruan tersebut bisa berisi penolakan atau penguatan terhadap temuan lama, yang berupa kontruksi baru yang di gagas dari pengalaman dan penelitian yang bersangkutan, atau kontruksi keilmuan yang belum pernah di gagasan sebelumnya.

Penulisan Bagian Akhir

Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar atas susunan semua sumber kepustakaan yang dijadikan rujukan. Sumber pustaka terdiri dari: buku daras, buku-buku ilmiah, buku pedoman, buku umum, ensiklopedi, koleksi karangan, majalah, surat kabar, internet, CD, Al-qur’an, al- hadits, kitab-kitab klasik, jurnal ilmiah dst.

Daftar pustaka diletakkan pada akhir tulisan. Daftar pustaka mencantumkan: Nama penulis (pengarang), tahun penerbitan, judul bacaan (buku), volume (jika ada), seri cetakan (jika ada), tempat penerbitan, dan tahun penerbitan (sesuai format Turabian).

Lampiran-lampiran

Bagian ini berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah baik tesis/disertasi. Untuk memudahkan pembaca, setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan penggunaannya dan diberi judul. Contohnya berupa kisi-kisi penelitian, pedoman wawancara, pedoman observasi, perhitungan statistik, arsip, photo, peta lokasi penelitian, SK Pembimbing/Promotor, surat izin penelitian, dan surat keterangan telah melaksanakan penelitian.

Riwayat Hidup

Riwayat hidup penulis ditulis dalam satu halaman pada halaman terakhir, setelah daftar pustaka dan daftar lainnya. Isi riwayat hidup meliputi nama penulis, tempat dan waktu kelahiran, nama kedua orang tua, riwayat pendidikan sampai mencapai gelar akademik terakhir, pengalaman kerja secara singkat (bagi yang memiliki pengalaman kerja), pengalaman kegiatan kemahasiswaan, profesi, dan kemasyarakatan. Riwayat hidup penulis disertasi juga ditulis dalam ringkasan secara terpisah dari naskah disertasi.

 

Ketentuan Tambahan

  • Mahasiswa S-3 diwajibkan membuat dua tulisan tambahan yang berupa:
  • Ringkasan khusus (executive summary) disertasi. Ringkasan ini berfungsi untuk menggambarkan keseluruhan isi disertasi dari awal sampai akhir. Sifat tulisan, lebih luas dari pada abstraks (yang maksimal 10 halaman). Bentuk: dijilid dalam bentuk buku kecil (ukuran A5) dengan sampul merah.
  • Artikel jurnal dari disertasi adalah isi keseluruhan disertasi dalam bentuk jurnal yang akan diterbitkan pada Jurnal Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jumlah halaman: 15 halaman, ditik 1 spasi. Bentuk: karya ilmiah jurnal.

FORMAT PENULISAN

    • Kertas, Huruf, dan Alat Pengetikan

      1. Kertas

    Kertas yang dipergunakan untuk penulisan tesis/disertasi adalah jenis HVS A4 dengan berat 80 gram. Naskah diketik langsung dan rapi. Penggandaannya dilakukan dengan fotokopi. Kertas yang dipakai adalah 21 x 29,7 cm (A4) berwarna putih bersih.

    1. Alat Pengetikan

    Alat yang digunakan untuk pengetikan adalah komputer, dengan menggunakan Word Processor.

    1. Huruf

    Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12 dpi. Untuk tesis/disertasi berbahasa Arab menggunakan font Decotype Naskh 16. Selain kedua jenis huruf di atas, dapat pula dipakai font lain sepanjang layak digunakan, rapi dan indah menurut ukuran estetika penulisan karya ilmiah (atau mendekati Times New Roman). Tinta cetak (print out) berwarna hitam, gambarnya jelas dan masih baru. Pilihan alternatif font Arab dapat diatur tersendiri pada panduan teknis yang ditetapkan oleh jurusan/konsentasi/program studi.

    • Tata Letak Tulisan (Lay Out)
      1. Margin

    Ketentuan margin (batas-batas ruang tulis) untuk naskah yang menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris (Latin) atau bahasa Arab adalah:

    • Tepi atas : 4 cm
    • Tepi kanan : 3 cm
    • Tepi bawah        : 3 cm
    • Tepi kiri : 4 cm
    1. Ruang Tulis

    Ruang tulis adalah ruang yang digunakan untuk pengetikan segala tulisan yang dibatasi oleh margin-margin tadi. Jika diperhitungkan, luas ruang tulisan adalah 14½x 22 cm.

    1. Nomor Halaman

    Nomor halaman yaitu nomor berupa angka yang menandai setiap halaman. Angka yang digunakan untuk penomoran halaman ada dua bentuk, yaitu: angka Romawi, baik Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, dan seterusnya) maupun Romawi besar (I, II, III, IV, V, dan seterusnya) serta angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).

    Angka Romawi kecil digunakan untuk memberi nomor pada bagian awal, antara lain: halaman judul sampul, halaman judul, surat pernyataan penulis, abstrak atau ikhtisar, halaman persetujuan dan pengesahan, pedoman transliterasi, kata pengantar dan ucapan terima kasih, daftar isi, daftar tabel dan ilustrasi serta daftar lampiran.

    Nomor halaman dengan angka Romawi kecil ditempatkan pada bagian tengah margin bawah. Ditulis lengkap, kecuali untuk halaman judul. Halaman judul adalah merupakan halaman nomor “i”, tetapi tidak ditulis. Selanjutnya, mulai halaman nomor “ii” hingga halaman- halaman berikutnya sebelum Bagian Isi dituliskan.

    1. Poros Kertas

    Poros kertas adalah poros halaman yang diukur dari margin kiri dan kanan. Gunanya untuk mengatur simetri nomor halaman tiap bab dan tiap lembar bagian awal tulisan (dari sejak halaman jilid sampai dengan daftar lampiran).

    1. Bagian Kaki dan Bagian Kepala

    Bagian kaki ruang di bagian bawah margin yang disediakan bagi catatan kaki, yang dipisahkan oleh garis pembatas. Luas ruang kaki diatur sesuai kebutuhan, tapi tidak mengganggu keharmonisan teks. Adapun bagian kepala adalah ruang di bagian atas margin yang disediakan untuk penomoran pada halaman-halaman Bagian Isi, kecuali pada halaman pertama setiap Bab.

    1. Garis Pembatas

    Garis Pembatas adalah garis pemisah antara halaman teks dengan ruang catatan kaki; panjangnya 10 huruf; jaraknya dua spasi baris dari baris teks yang terakhir.

    1. Spasi Baris

    Spasi baris yaitu jarak antar baris. Spasi baris penulisan semua naskah tesis/disertasi adalah 1,5 spasi. Sekalipun demikian, untuk bagian-bagian tertentu, jarak antarbaris pada naskah ditulis dengan ukuran satu spasi.

    Penulisan setiap kutipan-langsung yang lebih dari dari empat baris, ikhtisar (abstract), dan daftar pustaka, dan judul tabel, gambar, serta skema ditulis dengan jarak satu spasi.

    1. Spasi Huruf

    Spasi huruf yaitu jarak antara huruf dalam kata atau dalam kalimat. Spasi huruf dalam setiap penulisan adalah satu huruf atau satu ketukan.

    1. Indensi

    Indensi yaitu ruang kosong dalam baris yang menandai kalimat permulaan setiap alinea. Untuk penulisan tesis/disertasi, setiap alinea dimulai pada spasi huruf (ketukan) ketujuh dari garis margin kanan, sehingga panjang indensinya enam spasi huruf.

    1. Cara Pengetikan Catatan Kaki

    Catatan Kaki adalah keterangan-keterangan atau penjelasan- penjelasan atas teks tulisan inti yang dicatat pada kaki halaman teks tulisan yang bersangkutan. Dalam hal ini, catatan kaki berisi sama dengan sumber pustaka. Jumlah catatan kaki tidak lebih dari 3 buah dalam 1 halaman.

    Isi catatan kaki ditik mulai pada ketukan ketujuh. Catatan kaki haruslah ditik pada halaman yang sama dengan teks yang diberi catatan kaki, tidak boleh dilanjutkan ke halaman berikutnya. Antara teks dan catatan kaki ada batas berupa garis sepanjang empat belas ketukan, dimulai dari garis margin kiri bagi penulisan yang menggunakan huruf Latin; dan dari margin kanan bagi penulisan yang menggunakan bahasa dan huruf Arab.

    Nomor catatan kaki ditik setelah tujuh ketukan dari garis margin, jaraknya sama dengan awal alinea baru. Pengetikan nomor kaki menggunakan piranti superscrift (sehingga posisinya berada sedikit di atas baris biasa) dan tidak diberi titik. Baris pertama isi catatan kaki ditik sesudah nomor tersebut; baris kedua dan seterusnya dimulai dari garis margin. Bila dalam satu halaman terdapat lebih dari satu catatan kaki, maka jarak antara catatan kaki satu dengan catatan kaki berikutnya, serta semua tulisannya adalah satu spasi.

    Aturan penulisan catatan kaki: nama pengarang (ditulis lengkap), koma, judul buku (dicetak miring), kurung buka, tempat penerbit, titik dua, penerbit, koma, tahun terbit, tutup kurung, koma, nomor halaman yang dirujuk. Contoh: Fazlur Rahman, Islamic Methodology in History (Islamabad: Islamic Research, 1985), 90.

    Apabila mengutip dari penulis dan buku yang sama

    aturan penulisannya sebagai berikut: nama belakang penulis, koma, penggalan judul buku (ditulis miring), koma, nomor halaman. Contohnya: Rahman, Islamic Methodology, 95. Istilah Ibid, Op.Cit, Loc.Cit tidak dipergunakan. Penomoran catatan kaki tidak bersambung antara satu bab dengan bab yang lainnya.

    1. Pengetikan Kutipan

    Pada tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia, atau huruf Latin, kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih ditik berspasi satu. Pada baris pertama, pengetikan dimulai pada ketukan ketujuh (sama dengan baris pertama alinea); yang diikuti oleh baris kedua dan seterusnya.

    Jika dalam kutipan itu terdapat alinea baru, maka alinea baru itu tetap dimulai setelah tujuh indensi (ketukan) dari garis margin. Jika perlu menyisipkan sesuatu dalam kutipan, maka dipergunakan tanda kurung besar [……]. Jika dalam kutipan terdapat tanda petik rangkap (“…”), maka tanda petik itu harus diubah menjadi tanda petik tunggal (‘…’).

    Kata-kata yang tidak dicetak miring dalam sumber aslinya tetapi oleh pengutip dicetak miring, maka perlu ditambahkan catatan yang ditulis dalam kurung besar. Contoh: [… cetak miring dari penulis].

    Tiap kutipan diberi nomor catatan kaki pada akhir kutipan. Nomor itu posisinya lebih tinggi dari baris biasa. Judul buku dan nama sumber rujukan lain yang disebut dalam teks harus dicetak miring. Istilah asing atau daerah yang masih mengikuti ejaan aslinya atau belum diindonesiakan harus dicetak miring.

    1. Penomoran
    1. Nomor halaman

    Sistem penomoran dalam penulisan tesis/disertasi menggunakan kombinasi antara angka Romawi (I, II, III, IV, V, dst.) dan angka Arab (0,1,2,3,4,5 dst.).

    Nomor halaman pada halaman-halaman suplemen awal (bagian muka) menggunakan angka Romawi kecil ( i, ii, iii, iv, v, dst.). Halaman Suplemen Awal dimulai dari “Halaman Judul” sampai akhir kata pengantar (sebelum Bab Pendahuluan). Halaman judul bernomor “ i ” . Tetapi nomor ini tidak dicantumkan untuk tesis/disertasi yang ditulis dengan bahasa Arab, nomor halaman pada suplemen awal menggunakan urutan huruf: ه , د , ج , ب ,ا.

    Penulisan nomor-nomor halaman pada bagian pembahasan utama (mulai Bab Pendahuluan sampai lampiran) menggunakan angka Arab 1,2,3,4,5, dst.). Nomor halaman ditulis pada sudut kanan atas (untuk penulisan tesis/disertasi yang menggunakan Bahasa Indonesia/ Inggris atau huruf Latin); dengan ukuran margin: 3 cm dari tepi atas; 3 cm dari tepi kanan kertas. Penulisan nomor bisa juga ditulis di dari simetris bawah (tengah-tengah), dengan ukuran margin 3 cm dari margin bawah.

    Nomor halaman pada halaman Bab PENDAHULUAN, setiap Bab baru, dan DAFTAR PUSTAKA ditempatkan pada bagian bawah halaman (seperti halnya nomor halaman suplemen awal/bagian muka tesis/disertasi),di belakang nomor halaman tidak diberi tanda titik.

    1. Nomor bab

    Tulisan “BAB” diberi nomor dengan menggunakan angka Romawi besar, seperti: BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV dan seterusnya. Penulisannya diletakkan di tengah-tengah,

    di atas judul bab (untuk penulisan yang menggunakan bahasa Indonesia atau huruf Latin). Tesis/disertasi yang menggunakan bahasa Arab, “BAB” ditulis penuh dengan huruf Arab, bukan angka, seperti: اﻷول اﻟﺒﺎب.

    Urutan penomoran tesis/disertasi yang penulisannya meggunakan Bahasa Indonesia/Inggris/atau huruf Latin, adalah sebagai berikut: angka Romawi besar untuk nomor Bab; huruf kapital untuk sub bab; angka Arab untuk sub- sub bab, dan seterusnya. Judul bab ditulis di tengah-tengah, pada baris pertama, kedua, atau ketiga. Judul sub bab dimulai pada margin

    pertama. Judul sub bab ditulis pada margin keempat.

    1. Nomor kutipan

    Nomor kutipan atau catatan kaki ditulis secara berurutan dalam satu bab; dimulai dari nomor satu sampai nomor akhir. Pada bab berikutnya, nomor kutipan atau catatan kaki dimulai dari nomor satu lagi seterusnya sampai pada akhir bab. Penomoran kutipan berdasarkan masing- masing bab.

    1. Nomor ilustrasi (tabel, gambar, diagram, dan lain-lain.) Nomor illustrasi (tabel, gambar, diagram, dll.)

    ditulis dengan angka Arab.Nomor disusun secara berurutan ke bawah.

    1. Penyajian Angka

    Bilangan dalam teks yang terdiri dari “satu atau dua angka” ditulis dengan huruf. Bilangan yang lebih dari “dua angka” ditulis dengan angka. Persentase, tanggal, nomor rumah, nomor telepon, jumlah uang, pecahan desimal, dan bilangan yang disertai dengan singkatan, selalu ditulis dengan angka, seperti: 5 %, 7 April, Jalan Anggrek nomor 7,

    telepon 741925, Rp.8,00, 0,04, 8 m, dan sebagainya.

    Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu, susunan kalimat harus diubah. Kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya, maka angka itu ditulis penuh dengan huruf.

    1. Daftar Pustaka (Bibliografi).

    Daftar Pustaka disusun dengan metode Turabian, yakni dimulai dengan nama pengarang (nama kedua ditulis pertama), titik, judul ditulis miring, titik, tempat terbit, titik dua, penerbit, koma, tahun terbit, titik.

    Disusun secara alfabetis. Nama pengarang bisa juga dalam bentuk nama badan, lembaga, panitia, dan sebagainya, yang menyusun kerangan itu. Jika nama pengarang tidak ada, maka ditulis dengan Anonimous (nama tidak diketahui). Jika ada dua karangan atau lebih berasal dari seorang pengarang, nama pengarang cukup dicantumkan satu kali; nama pengarang pada karangan berikutnya cukup diganti dengan garis sepanjang sepuluh indensi (ketukan) dari garis margin.

    Bentuk penulisan keterangan dalam daftar pustaka sama dengan keterangan dalam catatan kaki. Nama pengarang ditik mulai dari garis margin kiri (untuk tesis/disertasi yang menggunakan tulisan bahasa/ huruf Latin: Indonesia atau Inggris); Nama pengarang ditik mulai dari garis margin kanan (untuk tesis/disertasi yang menggunakan tulisan bahasa/ huruf Arab). Baris kedua dan seterusnya ditik setelah sepuluh ketukan dari garis margin, dengan spasi satu.

    Gelar kebangsawanan, gelar akademik, dan gelar sejenisnya yang tercantum dalam daftar pustaka tidak perlu ditulis. Nama buku menggunakan kapital (menggunakan huruf besar pada huruf pertama setiap kata). Urutan

    selanjutnya sama dengan catatan kaki, tetapi tidak menggunakan tanda kurung. Antara dua sumber pustaka jaraknya 1,5 spasi. Daftar pustaka tidak menggunakan nomor urut.

GAYA PENULISAN TESIS DAN DISERTASI

  • Penggunaan Bahasa

Bahasa yang dapat digunakan dalam penulisan tesis/disertasi terdiri tiga (3) macam, yakni: Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Penulisan tesis/disertasi Pascasarjana menggunakan Bahasa Indonesia, kecuali penulisan tesis/disertasi untuk program studi/konsentrasi pendidikan Bahasa Arab menggunakan bahasa pengantar Arab.

Tesis/disertasi yang ditulis dalam bahasa Indonesia ragam ilmiah, dengan ciri-ciri: sesuai kaidah bahasa Indonesia baku, logis, lugas, ringkas, dan obyektif. Struktur bahasa yang digunakan juga sesuai kaidah bahasa Indonesia baku. Pemilihan dan penulisan istilah sesuai ejaan yang berlaku, dengan berpedoman pada: 1) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (Peraturan Mendiknas No. 46/2009); (2) Pedoman Umum Pembentukan Istilah (Keputusan Mendikbud No.0389/U/1988 Tahun 1988; 3) Kamus Besar Bahasa Indonesia (disusun oleh Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia).

  • Istilah Asing dan Daerah

Penulisan istilah-istilah asing atau daerah yang belum ditemukan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia diberi garis bawah (underlined) atau dicetak miring (italized). Contoh: Ahl al-Bayt, Wahdat al- Wujud (Arab); transfer of technology (Inggris); absolute competentie (Belanda); bondo gono gini (Jawa); nyalindung ka gelung (Sunda).

  • Bentuk Tulisan Judul

  • Judul Sampul dan Judul Bab

Judul sampul tesis/disertasi dan judul bab ditulis dengan huruf kapital, tanpa titik dan tanpa garis bawah.

Judul ditulis di tengah-tengah halaman bagian atas sampul.

Judul yang panjang disusun simetris, jika perlu dijadikan dua baris atau lebih, tetapi tetap dalam posisi simetris di tengah-tengah. Judul-judul bab ditulis sama dengan di atas, ditulis setelah tulisan BAB. Tulisan kata BAB menggunakan huruf kapital tanpa titik. Setelah tulisan BAB diikuti nomor rutan bab dengan menggunakan angka Romawi besar (seperti BAB I, BAB II, BAB III).

  • Judul Sub-Bab dan Bagian-Bagiannya

Judul sub-bab dan bagian-bagiannya yang lebih kecil ditulis dengan kapitalisasi pada setiap huruf awal kata, kecuali partikel: seperti ke, dalam, dari, tentang, dan terhadap. Pada tesis/disertasi yang ditulis dalam Bahasa Arab, penulisan judul sub bab dan sub-sub bab, serta bagian-bagian yang lebih kecil tidak menggunakan kapitalisasi, tetapi diberi garis bawah atau dicetak miring.

  • Cara Pengutipan

Cara pengutipan dapat dilakukan dengan dua cara: kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (paraphrase).

  • Kutipan Langsung

Kutipan langsung yaitu mengutip sebuah teks secara utuh tanpa perubahan apapun, ditulis dengan cara sebagai berikut:

  1. Kutipan kurang dari lima baris ditulis di antara tanda kutip lengkap bersatu dalam alinea.
  2. Kutipan lima baris atau lebih ditulis dalam alinea tersendiri tanpa tanda kutip. Posisi penulisan diberi indensi lurus dengan baris awal alinea, dan dituliskan dengan 1 spasi, agar memudahkan untuk membedakan dengan isi tulisan lainnya.

Kutipan Langsung mempunyai berbagai bentuk yang berbeda cara penulisannya, diantaranya:

  1. Prosa

Kutipan yang berbentuk prosa yang panjangnya tidak lebih dari lima baris ditulis dengan cara: 1) dimasukkan sebagai

bagian dari teks tesis/disertasi, 2) diapit di antara tanda petik rangkap, 3) jarak antar baris 1.5 spasi. Bila macam tulisan yang dikutip berbeda dengan macam tulisan teks (latin dengan Arab atau sebaliknya), maka dipisahkan dari teks dan diketik sedemikian rupa sehingga tidak melanggar norma penulisan ilmiah dan estetika.

  1. Puisi

Maksud dengan puisi atau syi`ir Arab di sini termasuk kata-kata mutiara (hikmah dalam Bahasa Arab). Kutipan yang berbentuk puisi yang terdiri atas satu baris dimasukkan sebagai bagian dari teks tesis/disertasi dan dituliskan di antara tanda petik rangkap. Puisi yang terdiri dari dua baris atau lebih dipisahkan penulisannya dari teks tesis, tanpa tanda petik rangkap sebelum dan sesudahnya.

  1. Ayat al-Qur’an atau Hadits

Kutipan ayat al-Qur’an dan hadits dituliskan dengan huruf Arab, sesuai teks aslinya, termasuk tanda-tanda baca yang digunakan. Caranya sama dengan yang disebutkan dalam pengutipan prosa di atas. Khusus mengenai kutipan ayat- ayat al-Qur’an perlu disebutkan nama dan nomor surah serta nomor ayat yang dikutip pada akhir kutipan. Nama surah, nomor surah, serta nomor ayat ditulis bisa ditulis di muka dengan menggunakan bahasa Indonesia (Latin) atau diletakkan di antara kurung buka dan tutup yang diletakkan di akhir ayat. Khusus pengutipan ayat al-Qur’an yang tidak lengkap dalam satu ayat, diberi tanda titik tiga buah sebelum atau sesudahnya. Kutipan hadits harus dilengkapi dengan sanad dan rawinya.

Ayat al-Qur’an ditulis lengkap dengan nama dan nomor surah serta nomor ayat. Sedangkan hadits ditulis lengkap sanad dan rawinya.

Contoh: Kutipan Ayat al-Qur’an secara Penuh

Allah Swt. menggunakan bentuk kata yang beragam untuk menunjukkan kata “ciptaan”. Salah satu kata yang digunakan untuk menunjukkan arti “ciptaan” adalah kata “khalaqa” dan “bada’a”. Allah menjelaskan bahwa Ia menciptakan manusia dengan beberapa tahapan bentuk, sebagaimana dijelaskan al-Quran surah al-Sajdah, surah ke 32 : 7-12:

  • Kutipan Tidak Langsung

Ditulis sebagai bagian dari alinea tanpa tanda petik.

  1. Kutipan dari al-Qur’an

Kutipan ayat-ayat al-Qur’an tidak diperlukan catatan kaki karena nama dan nomor surat serta nomor ayat telah dituliskan pada akhir ayat yang dikutip.

  1. Kutipan dari Terjemahan.

Penulisan rujukan kutipan yang berasal dari terjemahan buku atau lainnya, adalah: nama pengarang, koma, judul buku terjemahan, koma, diikuti kata “oleh”, nama penterjemah, kota penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman. Judul

terjemahan dicetak miring, sedangkan judul asli diberi dua tanda petik pada awal dan akhir judul asli. Contoh:

3E.F. Schumacer, Kecil itu Indah: Ilmu Ekonomi yang Meningkatkan Rakyat Kecil, terjemahan oleh S. Supomo dan Masri Maris (Jakarta: LP3ES, 1973), 10.

  1. Kutipan dari Majalah

Judul artikel ditulis di antara tanda petik rangkap, nama majalah dimiringkan, diikuti dengan volume, koma, nomor, kurung buka, bulan, koma, tahun, kurung tutup, koma, dan nomor halaman. Contoh:

1Richard Thomas, “Menguak Abad Baru Hijrah di Eropa”, Panji Masyarakat, 12: 314 (Pebruari, 1991), 19.

  1. Kutipan dari Surat Kabar

Kutipan dari rubrik, ditulis judul rubrik, nama surat kabar (ditulis miring), tempat terbit ditulis dalam kurung, tanggal, bulan, dan tahun terbitnya, dan diakhiri dengan nomor halamannya. Contoh:

2Rencana Undang-undang Pendidikan Nasional, Kompas

(Jakarta, 5 September 1988), 4.

Catatan kaki untuk kutipan artikel yang dimuat di surat kabar, dimulai dari nama pengarang dan judul artikel ditulis dalam dua tanda petik rangkap. Contoh:

3Ridwan Malik, “Pembiayaan Kesehatan di Indonesia”,

Kompas (Jakarta, 6 September 1988), 4.

  1. Kutipan dari Karangan yang Tidak Diterbitkan

Karangan yang tidak diterbitkan bisa berupa skripsi, tesis, disertasi, diktat, manuskrip, naskah atau yang lainnya. Cara pengutipannya adalah disebutkan nama pengarangnya, judul karangannya yang ditulis di antara tanda petik rangkap, disebutkan skripsi, tesis, disertasi, atau yang lain, kurung buka,

nama tempat penyimpanan dokumentasi, titik dua, tahun penulisan, kurung tutup, halaman, dan keterangan “tidak diterbitkan” yang disingkat dengan t.d. (dalam tulisan bahasa Arab digunakan istilah مﺨﻄوط). Contoh:

6Surjo Sumarsono, “Saran-saran untuk Memperbaiki Pendidikan Jasmani”, Tesis Sarjana Pendidikan, (Bandung: Perpustakaan IKIP, 1960), 20. t.d.

  1. Kutipan dari Wawancara

Catatan kaki yang merupakan informasi bahwa yang ditulis merupakan hasil wawancara, dilakukan dengan menulis nama yang diwawancarai, identitasnya (posisi, kedudukan dalam kasus, peristiwa dsb.) tempat wawancara, tanggal, bulan, dan tahun wawancara. Setelah kata wawancara diakhiri tanda titik dua. Contoh:

5Wawancara mencantumkan nama orang, kelompok, tempat hari/tanggal, waktu dengan contoh seperti ini: Rahmat Hidayat (Ketua Pengadilan Agama Bandung), Bandung, hari Senin, jam 16.00, 7 Januari 2000.

  1. Kutipan dari Ensiklopedi ( اﻟمعﺎرف داﺋرة):

Kutipan dari ensiklopedi adalah: disebutkan nama (ed.), (ditulis dalam kurung), nama entri ditulis di antara tanda petik rangkap, nama ensiklopedi ditulis dengan cetak miring, nama tempat, tahun penerbitan, serta nomor halaman. Contoh:

15 Ahmad, “Khamr,”Shorter Encyclopedia of Islam, ed. H.

  1. R. Gibb dan J. H. Kramers (Leyden: Brill, 1974), Jilid 3, 234.
  • Singkatan-singkatan

Ada dua macam: singkatan yang biasa digunakan dalam teks Latin maupun Arab: Singkatan umum dan singkatan khusus (yang digunakan dalam menulis catatan kaki). Baik dalam bentuk tulisan Latin

maupun tulisan Arab diperlukan memakai singkatan umum.

  1. Singkatan yang lazim

Dalam penulisan teks diperbolehkan memakai singkatan- singkatan yang lazim digunakan dalam penulisan teks, baik dalam bentuk tulisan Latin maupun tulisan Arab. Singkatan-singkatan dalam tulisan Arab jarang dijumpai, tetapi dalam penulisan dengan huruf Latin sering dijumpai penulisan singkatan-singkatan. Contoh:

Dalam teks tulisan Latin: mis. (untuk misalnya), dsb. (untuk dan sebagainya), Swt. (untuk Subhanahu Wata`ala), m (untuk meter), km (untuk kilo meter), gr (untuk gram), kg (untuk kilogram), dan Rp. (untuk rupiah). Dalam teks tulisan Arab:

صحيفة

=

ص

صلى ﷲ عليه وسلم

=

ص م

هﺎاﻟى أخره

=

اﻟخ

جﺰء

=

ج

  • Catatan Kaki

Catatan kaki (pada bagian bawah halaman teks) dapat berupa keterangan tambahan pendapat, tambahan informasi, keterangan penyusun mengenai sesuatu hal yang berkaitan dengan uraian dalam teks. Catatan kaki berisi ruang penjelasan, diskusi dan polemik dari materi yang sedang dibahas, agar tidak mengganggu teks utama dan substansi dalam bahasan utama.

Catatan kaki bisa juga informasi tentang sumber rujukan suatu kutipan bisa pula berupa penjelasan tentang posisi sumber rujukan, kutipan dan sebagainya. Informasi tentang sumber rujukan ditulis secara berurutan: nama pengarang, koma, judul buku, kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit, kurung tutup, koma, jilid, dan nomor halaman. Judul buku ditulis miring, tanpa penulisan simbol halaman, langsung pada penulisan angka.

Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama yang tercantum

dalam buku karangannya. Pangkat atau gelar seperti: Prof., Dr., SH., K.H., Ir., dan sebagainya tidak dicantumkan. Penulisan catatan kaki bervariasi sesuai jenis sumber kutipan.

  • Penulisan Catatan Kaki

    1. Penulis buku hanya satu orang

1Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam (Jakarta: Rajagrafindo, cet.3. 2019), 5.

2Rachmat Syafe`i, Ushul Fiqh (Bandung: Pustaka Setia, 1998), 30.

2 أحمد شلﺒى , كيﻒ تكتﺐ بحﺜﺎ أو رسﺎﻟة )اﻟقﺎهرة : مكتﺒة اﻟنهﻀة اﻟمصرية (1975,  36,

3 إسمﺎعيل مصﻄفى اﻟصيفى وأخرون , اﻟنقد اﻷدبى واﻟﺒًلﻏة )اﻟكويﺖ : وزارة اﻟتربية

170, (1970

  1. Penulis buku dua orang; kedua namaharus dicantumkan. Contoh:

1Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam (Bandung: Rosda Karya, 1999), 47-49.

  1. Penulis buku lebih dari dua orang, hanya ditulis nama pertama, dan et. al. untuk rujukan dari bahasa Inggris, dkk. untuk

rujukan berbahasa Indonesia, dan berbahasa Arab.

وأخرون

untuk rujukan

8J.S. Coleman, et. al., Equality of Education Opportunity (Washington D.C.: U.S. Government Printing Office, 1966), 15.

9Takdir Ali Mukti, dkk., Membangun Moralitas Bangsa

(Yogyakarta: LPPI, 1998),9.

  1. Jika penulisnya banyak tetapi yang mengedit satu orang, maka yang ditulis adalah nama editor, kemudian ditambahi keterangan (ed.) setelah nama editor:

10Nasrullah Ali Fauzi (ed.), ICMI: Antara Status Quo

dan Demokratisasi (Bandung: Mizan, 1995), 6.

  1. Jika mengutip bab dalam buku kompilasi, maka penulisannya seperti contoh berikut:

11Juhaya S. Praja, “Teori-teori Implementasi Hukum Islam di Indonesia,” Sejarah dan Pembentukan Hukum Islam di Indonesia, diedit oleh Tjun Soemardjan (Bandung: Rosda Karya, 1987), 35-37.

  1. Jika dua buah sumber atau lebih dikarang oleh orang yang sama, apabila ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus disebutkan nama pengarang dan diikuti dengan nama buku yang dimaksud. Dalam penyebutan ulang ini, tidak digunakan istilah tertentu: ibid., op. cit., dan loc. cit. Contoh penulisannya sebagai berikut:

2Rachmat Syafe`i, Ushul Fiqh Perbandingan (Bandung: Pustaka Setia, 1998), 30.

3 Syafe`i, Ushul Fiqh, 35.

4Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam (Jakarta: Rajagrafindo, cet.3. 2019), 75

5Syafe`i, Ushul Fiqh, 33.

6 Thohir, Studi Kawasan, 7

Contoh penggunaan dalam penulisan berbahasa Arab:

69 , ( ه1965,

1 أﺣﻤﺪ أﻣﯿﻦ , ﻓﺠﺮ اﻹﺳﻼم )اﻟﻘﺎھﺮة : ﻣﻜﺘﺒﺔ اﻟﻨﮭﻀﺔاﻟﻤﺼﺮﯾﺔ

)اﻟﻘﺎھﺮة : ﻣﻜﺘﺒﺔ ﻟنهﻀة اﻟمصرية, 1965 ه ( ,ج ,3 69

اﻹﺳﻼم

أﻣﯿﻦ , ﺿﺤﻰ

2أﺣﻤﺪ

ا3 أحمد أمين , فجر اﻹسًلم , 75 4 ﻣﺤﻤﺪ ﻋﻄﯿﺔ اﻷﺑﺮﺷﻰ , اﻹﺗﺠﺎھﺎت اﻟﺤﺪﯾﺜﺔ ﻓﻰ اﻟﺘﺮﺑﯿﺔ )اﻟﻘﺎھﺮة: دار إﺣﯿﺎء اﻟﻜﺘﺐ اﻟﻤﺼﺮﯾﺔ ,(1965, ج 2 , 271

 

  1. Jika buku yang ditulis itu lebih dari satu jilid, dan yang digunakan lebih dari satu jilid, maka bila ingin menyebutkan

lagi sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan nomor jilidnya. Contoh:

1Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya

(Jakarta: UI-Press, 1973), jilid 1, 50.

2Nasution, Islam Ditinjau, jilid 2, 53.

  1. Jika dalam sumber yang dikutip tidak tercantum nama pengarangnya, maka yang dianggap dan dicantumkan sebagai pengarang adalah nama badan, lembaga, perkumpulan, dan lainnya, yang menerbitkan. Contoh:

5Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Badan Amil Zakat, Infaq, dan Sadaqah (Bazis), Pokok- pokok Pendayagunaan Zakat Fitrah Produktif (Jakarta: Pemda DKI, 1972), 20.

  • Penulisan Daftar Pustaka

Pustaka rujukan yang dicantumkan pada daftar pustaka dapat berasal dari berbagai sumber diantarnya:

    1. Buku
    2. Artikel
    3. Bab pilihan dalam buku bunga rampai
    4. CD (Compact Disc)
    5. Al-Qur’an
    6. Al-Hadits
    7. Kitab-kitab Klasik,
    8. Jurnal Ilmiah.
    9. Dokumen yang diperoleh dari internet
    10. Lain-lain seperti:
      1. Laporan Pemerintah
      2. Publikasi tanpa Tahun
  • Disertasi, Tesis, Skripsi yang Tidak Dipublikasi.
    1. Makalah Seminar yang Tidak Dipublikasi
    2. Film atau Videotape.

Penulisan daftar pustaka memiliki sejumlah cara, baik yang bersifat resmi regional Indonesia maupun yang bersifat tidak resmi ketentuan lembaga tertentu. Untuk penulisan tesis/disertasi pada dasarnya dibolehkan mengikuti salah satu dari keragaman tersebut asal tetap konsisten dan ada rujukannya, contoh:

  1. Satu penulis/editor Contoh 1: Penulis

Faust, Drew Gilpin. This Republic of Suffering: Death and the American Civil War. New York: Alfred A. Knopf, 2008.

Contoh 2: Editor

Frazier, Kendrick, ed. Science Confronts the Paranormal. Buffalo, New York: Prometheus Books, 1986.

  1. Dua atau Tiga Penulis/Editor Contoh 1: Dua Penulis/Editor

Fahs, Alice, and Joan Waugh, eds. The Memory of the Civil War in American Culture. Chapel Hill, North Carolina: University of North Carolina Press, 2004.

Contoh 3: tiga Penulis/ Editor

Neiburger, Morris, James G. Edinger, and William Bonner. Understanding Our Atmospheric Environment. San Francisco, California: W. H. Freeman, 1973.

  1. Lebih dari Tiga Penulis atau Editor

Fuson, Reynold C., Ralph Connor, Charles C. Price, and H.R. Snyder, eds. A Brief Course in Organic Chemistry: A Combined Textbook and Laboratory Manual. New York: J Wiley & Sons, Inc., 1947.

  1. Buku atau dokumen yang ditulis Lembaga

National Aeronautics and Space Administration. The First 25 Years, 1958-1983: A Resource for Teachers: A Curriculum Project.

Washington, DC: NASA, 1983.

  1. Artikel dari Buku Artikel tanpa Penulis:

“Military Reconstruction Acts (1867-1868).” In Encyclopedia of the Reconstruction Era. Vol. 2, ed. Richard Zuczek, 406-410. Westport, Connecticut: Greenwood Press, 2006.

Artikel dengan Penulis yang jelas:

Batchelor, Bob. “Industrial Workers of the World.” In Encyclopedia of the Gilded Age and the Progressive Era. Vol. 2, eds. John

  1. Buenker and Joseph Buenker, 554-556. Armonk, New York: Sharpe Reference, 2005.
  1. Artikel Majalah/Jurnal
    1. Artikel jurnal yang penulisan titimangsa terbitnya: Volume dan Bulan

Andrew, Rod. “Soldiers, Christians, and Patriots: The Lost Cause and Southern Military Schools, 1865-1915.” The Journal of Southern History 64 (November 1998): 677- 710.

  1. Artikel Jurnal yang penulisan titimangsa terbitnya: Vol. Nomor Bailey, Fred Arthur. “Free Speech and ‘The Lost Cause’ in

Texas: A Study of Social Control in the New South.”

Southwestern Historical Quarterly 97, no. 3 (1994): 453-

477.

  1. Book Review dalam sebuah jurnal:

Ashby, Steven. Review of State of the Union: A Century of American Labor, by Nelson Lichtenstein. Labor Studies Journal 28 (Summer 2003): 91-92.

  1. Artikel Majalah:

Bell, Steven J.“From Gatekeepers to Gate-Openers.”American

Libraries, August/September 2009, 50-53.

  1. Artikel koran:

Rich, Motoko. “Off the Shelf, onto the Laptop.” New York Times, October 15, 2009, Section A.

  1. Penulisan sumber primer dalam daftar pustaka
    1. Sumber Primer dalam Buku Terpublikasi: Contoh 1: Dengan Penulis

Himmler, Heinrich. “Himmler on the Treatment of Ethnic Groups and Jews in the East, in a Secret Memorandum to Hitler, May 25, 1940.” In Documents on the Holocaust: Selected Sources on the Destruction of the Jews of Germany and Austria, Poland, and the Soviet Union, ed. Yitzhak Arad, Yisrael Gutman, and Abraham Margaliot, 198-199. Jerusalem: Yad Vashem, 1981.

Contoh 2: Tanpa Penulis

“Reconstruction Act (1867).” In Encyclopedia of American Historical Documents, ed. Susan Rosenfeld, 927- 931. New York: Facts on File, Inc., 2004.

  1. Sumber Primer dari Online:

Oblinger, Laura I. “Letter from Laura I. Oblinger to Stella Oblinger and Maggie Oblinger, April 28-29, 1887.” Library of Congress. American Memory. Prairie Settlement: Nebraska Photographs and Family Letters, 1862-1912.

http://memory.loc.gov/cgibin/   query/   r?ammem/ ps:@ field (DOCID+ l220) (diakses 19 November 2009).

  1. Foto dari Kertas Kerja Terpublikasi

Titian. Venus with a Mirror. In Titian, Tintoretto, and Veronese: Rivals in Renaissance Venice, ed. Frederick Ilchman, 185. Boston:

MFA Publications, 2009.

  1. Foto dari media Online

Okamoto, Yoichi. “Martin Luther King, Jr. Talks with President Lyndon B. Johnson.” National Archives and Records Administration. Lyndon Baines Johnson Library & Museum. Photographic Archives. http://www.lbjlib.utexas.edu/johnson/AV.hom/images/ MLK/W28-12/W28-12.shtm (diakses 20 November 2009)

I. Transliterasi

Transliterasi adalah pemindahan cara penulisan huruf-huruf Arab ke dalam huruf Latin. Pedoman transliterasi terutama digunakan untuk h a l – h a l yan g b e r kait den gan penulisan: “istilah-istilah Arab” yang belum diindonesiakan secara baku; “kata atau istilah tertentu/ khusus” yang terbatas penggunaannya; dan “istilah-istilah teknis keilmuan” yang tidak bisa diindonesiakan. (Pedoman transliterasi terlampir).

J.   Ilustrasi

Tabel, diagram, gambar, peta, dan sejenisnya dibuat terpisah, dan ditulis pada kertas yang sejenis dengan kertas yang digunakan penulisan naskah. Gambar atau diagram yang dibuat pada kertas grafik tidak ditempelkan pada kertas naskah. Ilustrasi bisa berupa gambar, potret hitam putih atau berwarna dan sebagainya yang dapat ditempelkan pada kertas naskah.

MEKANISME BIMBINGAN DAN UJIAN TESIS SERTA DISERTASI

  • Bimbingan dan Pembimbing

  1. Pengertian dan Fungsi Bimbingan

Bimbingan adalah proses aktivitas akademik yang bersifat dialogis dan konsultatif untuk mendiskusikan/membahas masalah- masalah yang berkaitan dengan materi dan metodologi penelitian. Bimbingan berfungsi antara lain untuk mencari masukan, mengarahkan dan meluruskan masalah pokok, judul, materi penelitian, langkah- langkah penelitian, serta cara-cara kerja penelitian lainnya.

  1. Usulan dan Penetapan Personal Pembimbing
    1. Pembimbing tesis/disertasi ditetapkan oleh Direktur Pascasarjana dengan mempertimbangkan usulan yang diajukan oleh tim penyeminar atau atas usulan Ketua Prodi/Konsentrasi atau atas permintaan mahasiswa bersangkutan.
    2. Mahasiswa diperbolehkan mengusulkan nama yang akan menjadi pembimbing/promotor, tetapi keputusan tetap berada pada kebijakan Wadir I dan Direktur Pascasarjana.
    3. Pengaturan proporsi tugas membimbing diatur Ketua Program Studi dengan mempertimbangkan kompetensi, profesi keilmuan, keefektifan dan keadilan distribusi.
  2. Kategori dan Kriteria Pembimbing
    1. Pembimbing Tesis
      1. Pembimbing penulisan tesis sebanyak 2 (dua) orang. 1 (satu) pembimbing bertugas membimbing substansi materi dan 1 (satu) pembimbing membimbing bidang metodologi. Pengaturan pembagian tugas bimbingan substansi materi atau metodologi pelaksanaan teknisnya dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan kebutuhan.
      2. Minimal, salah satu pembimbing adalah pembimbing akademik, sedangkan 1 (satu) orang lagi atas ajuan mahasiswa yang keputusan dan penetapannya dilakukan oleh Direktur Pascasarjana atas pertimbangan dan saran dari Ketua Program Studi.
      3. Pertimbangan dalam hal penetapan dosen pembimbing tesis didasarkan atas kompetensi dan keahlian dosen dengan bidang kajian atau permasalahan yang akan dibahas dalam tesis. Pertimbangan profesionalitas dosen akan lebih diutamakan, bila ada hubungannya dengan permasalahan yang dibahas dalam tesis.
      4. Dalam kondisi dan pertimbangan tertentu, pembimbing tesis bisa ditambah menjadi lebih dari dua sejauh kondisi finansial memungkinkan.
      5. Kewenangan menjadi pembimbing tesis (pertama dan kedua) terkait dengan golongan, kepangkatan dan gelar akademik merujuk kepada kewenangan dan tugas Dosen menurut perundangan-undangan yang berlaku.
      6. Pembimbing tesis telah memiliki pengalaman dalam menulis tesis/disertasi.
      7. Pembimbing tesis berasal dari dosen pengajar pada Pascasarjana, atau dari perguruan tinggi lain yang dipandang memiliki keahlian dengan masalah penelitian yang akan dibahas dan ditulis dalam tesis.
    2. Pembimbing Disertasi
      1. Pembimbing penulisan disertasi sekurang-kurangnya terdiri atas tiga orang, masing-masing berfungsi sebagai seorang promotor dengan pangkat guru besar dan dua orang co- promotor dengan gelar akademik minimal doktor.
      2. Satu pembimbing minimal dosen yang memiliki kompetensi

yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dibahas dalam disertasi. Dalam kondisi dan pertimbangan tertentu, pembimbing disertasi dapat ditambah menjadi lebih dari dua orang, sejauh kondisi finansial memungkinkan.

  1. Kewenangan menjadi pembimbing disertasi (promotor dan co-promotor) terkait dengan golongan, kepangkatan dan gelar akademik merujuk kepada kewenangan dan tugas dosen menurut perundangan-undangan yang berlaku.
  2. Pembimbing yang berfungsi sebagai promotor dan co- promotor diusahakan dari dosen yang memiliki spesialisasi dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan disertasi, sedangkan pembimbing lainnya dapat diambil dari disiplin ilmu lain.
  3. Pembimbing disertasi berasal dari tenaga pengajar pada Pascasarjana, atau dosen dari perguruan tinggi lain, sepanjang dosen bersangkutan memiliki keahlian yang berkaitan dengan masalah penelitian yang ditulis dalam disertasi.
  1. Status, Wewenang, Tugas, dan Kewajiban Pembimbing
    1. Status Pembimbing

Dosen pembimbing/promotor adalah pemegang otoritas tertinggi untuk menyatakan sahnya karya tulis tesis/disertasi; yang dibuktikan dengan pembubuhan tanda tangan, sekaligus menjadi bukti bahwa penyusunan karya tulis tesis/disertasi sudah mendapatkan bimbingan sesuai dengan posedur.

  1. Wewenang Pembimbing
    1. Ikut serta mempertimbangkan judul/topik dan Rencana Penelitian yang diusulkan oleh penulis tesis/disertasi, berupa saran untuk mengubah, menambah atau mengurangi.
    2. Mengembalikan tugas bimbingan kepada Pascasarjana apabila terjadi hal-hal yang menyebabkan tidak dapat terlaksananya

bimbingan secara optimal.

  1. Untuk mengoptimalkan bimbingan tesis/disertasi pembimbing/promotor dapat mengusulkan tambahan pembimbing/promotor apabila masalah yang dibahas dalam penelitian menyangkut juga bidang di luar keahliannya.
  2. Menjadi anggota panitia atau majelis dalam sidang ujian (munaqasah) tesis/disertasi, dan berfungsi sebagai penguji pembanding.
  1. Tugas dan Kewajiban Pembimbing
    1. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa penulis penelitian tesis/disertasi secara terjadwal sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan bersama mahasiswa bimbingannya.
    2. Mencatat tanggal konsultasi bimbingan pada buku bimbingan akademik mahasiswa.
    3. Memberikan arahan tentang pelaksanaan penelitian, baik dari segi metodologi, sumber-sumber, teori, isi materi maupun teknik penulisan tesis/disertasi.
    4. Memberikan persetujuan naskah akhir (naskah siap cetak) untuk diajukan ke sidang ujian munaqasah atau promosi, jika secara substansial telah memenuhi persyaratan.
    5. Memberikan nilai terhadap karya tulis yang telah dibimbingnya.
    6. Bertindak sebagai penguji dalam sidang tesis/disertasi.
  1. Penggantian Pembimbing/Promotor
    1. Pembimbing tesis/disertasi dapat diganti oleh Direktur jika dibutuhkan atas alasan-alasan yang dibenarkan.
    2. Alasan penggantian pembimbing/promotor di antaranya:
      1. Pembimbing/promotor sakit/meninggal dunia;
      2. Pembimbing/promotor menyatakan tidak bersedia;
      3. Mengalami hambatan komunikasi dengan mahasiswa

bimbingannya;

  1. Masalah yang diteliti tidak sesuai dengan kompetensi pembimbing/promotor;
  2. Melanggar kode etik akademik dan kelembagaan
  • Ujian Tesis dan Disertasi

  1. Kriteria Tesis/Disertasi yang Berhak Diuji
    1. Karya   tulis tesis/disertasi yang dapat diuji dalam sidang

munaqasah/promosi adalah yang telah selesai disusun.

  1. Tesis/disertasi dianggap telah selesai jika telah memenuhi kaidah ilmiah, langkah-langkah penelitian dan secara administrasi akademik sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, dan telah disetujui pembimbing/promotor.
  1. Persyaratan Ujian Tesis/Disertasi
    1. Ujian tesis/disertasi diperuntukkan bagi mahasiswa S2/S3 yang telah selesai menulis karya ilmiahnya dengan bukti tanda tangan persetujuan dari pembimbing.
    2. Telah lulus ujian komprehensif/kualifikasi.
    3. Ujian diselenggarakan oleh Pascasarjana di bawah koordinasi Direktur dan Ketua Prodi.
    4. Ujian akhir tesis bagi mahasiswa S2 dilakukan setelah:
      1. Mahasiswa menyerahkan executive summary tesis dalam bentuk artikel jurnal pada prodi masing-masing.
      2. Mahasiswa mempresentasikan hasil penelitiannya dalam sebuah seminar setingkat seminar nasional, atau menerbitkannya pada jurnal terakreditasi atau ber-reputasi nasional dengan didampingi pembimbingnya.
      3. Pendaftaran ujian sidang tesis diajukan kepada Direktur dengan dilengkapi syarat-syarat administrasi yang telah ditentukan.
      4. Pendaftaran ujian selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum

pelaksanaan ujian dilaksanakan.

  1. Peserta ujian diwajibkan menyerahkan tesis yang sudah disetujui oleh pembimbing yang dibuktikan dalam lembar persetujuan kepada sekretariat sebanyak 6 (enam) eksemplar atau dalam jumlah lain yang ditentukan.
  2. Mahasiswa merevisi karya tulisnya (jika ada) sesuai dengan masukan dan saran baik dari pembimbing, maupun dari forum seminar pada point (a) di atas.
  1. Ujian akhir (promosi) disertasi untuk mahasiswa S3 dilakukan setelah:
    1. Mahasiswa menyerahkan executive summary disertasi dalam bentuk artikel jurnal sekurang-kurangya ber-reputasi internasional.
    2. Mahasiswa telah mempresentasikan hasil penelitiannya dalam sebuah seminar nasional dan atau internasional.
    3. Mahasiswa merevisi karya tulis (jika ada) sesuai dengan masukkan dan saran baik dari penguji pada ujian tertutup/pendahuluan,   progress   report   atau   pun   dari   forum seminar pada poin (a) di atas.
    4. Pendaftaran ujian sidang promosi diajukan kepada Direktur dengan dilengkapi syarat-syarat administrasi yang telah ditentukan.
    5. Pendaftaran ujian selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan ujian dilaksanakan.
    6. Peserta ujian diwajibkan menyerahkan disertasi yang sudah disetujui oleh promotor yang dibuktikan dalam lembar persetujuan kepada sekretariat sebanyak 6 (enam) eksemplar atau dalam jumlah lain yang ditentukan.
    7. Selain seperti pada poin (a dan point 3) di atas, mahasiswa yang berhak mengikuti  sidang tesis dan disertasi  adalah

mahasiswa yang telah memenuhi kewajiban akademik, yaitu:

  1. Memiliki kemampuan penguasan Bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat TOEFL dengan score minimal 500 untuk S2 dan S3, serta TOAFL untuk bahasa Arab dengan skor 500 yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang. Apabila mahasiswa telah melakukan tiga kali tes, namun tidak memenuhi syarat tersebut, Pascasarjana akan menyelenggarakan tes khusus (reading text comprehensen).
  2. Telah menyelesaikan (lulus) seluruh mata kuliah yang dibuktikan dengan transkrip nilai yang disyahkan dan ditandatangani oleh Ketua Prodi.
  3. Telah memenuhi seluruh persyaratan administratif yang dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Subbag Tata Usaha.
  1. Syarat, Kewajiban dan Kewenangan Penguji
    1. Penguji Tesis
      1. Persyaratan dosen penguji tesis yang terkait dengan golongan kepangkatan dan gelar akademik mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku (SK Menpan No. 38 Th.1999).
      2. Penguji berkewajiban untuk menguji seluruh tesis atau beberapa aspek sesuai dengan ketentuan aspek penilaian.
      3. Penguji memiliki wewenang penuh untuk memberikan dan menetapkan nilai dengan skor tertentu berdasarkan hasil penilaian penguji.
      4. Nilai yang telah ditetapkan oleh penguji tidak bisa diganggu gugat.
    2. Penguji Disertasi
      1. Penguji disertasi adalah dosen pengajar pada Pascasarjana.

Persyaratan dosen penguji disertasi yang terkait dengan golongan kepangkatan dan gelar akademik mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku (SK Menpan No. 38 Th.1999).

  1. Penguji disertasi melibatkan sekurang-kurangnya 8 orang, satu orang ahli dari perguruan tinggi lain, bila diperlukan.
  2. Penguji berkewajiban untuk menguji seluruh disertasi atau beberapa aspek sesuai dengan aspek-aspek penilaian.
  3. Penguji memiliki wewenang penuh untuk memberikan dan menetapkan nilai dengan skor tertentu berdasarkan hasil penilaian penguji.
  4. Nilai yang telah diteatpkan oleh penguji tidak bisa diganggu gugat.
  1. Mekanisme Penyelenggaraan Ujian
    1. Ujian Tesis
      1. Ujian tesis dilaksanakan dalam 2 (tahap)
      2. Majelis penguji tesis terdiri atas pimpinan sidang dan tim penguji.
      3. Pimpinan sidang dan tim penguji ditunjuk oleh Direktur Pascasarjana.
      4. Tim penguji sekurang-kurangnya terdiri atas tiga orang ditambah pembimbing (1 dan 2), yang dihadiri ketua dan sekretaris sidang.
      5. Ujian tesis dilaksanakan dalam suatu majelis tertutup atau jika dianggap perlu dalam majelis terbuka.
      6. Dalam ujian tesis dimungkinkan perbaikan tesis, jika tim penguji memandang masih terdapat kekurangan, baik format, isi materi, metodologi, maupun masalah teknis.
    2. Ujian Disertasi
      1. Majelis penguji disertasi terdiri atas pimpinan sidang dan tim

penguji.

  1. Sidang Tertutup dilakukan sebelum sidang promosi di hadapan tim penguji sebanyak 8 (delapan) orang yang terdiri dari, 3 (tiga) orang promotor, 2 (dua) orang oponen ahli, 1 (satu) orang representasi guru besar, 1 (satu) orang unsur direksi sebagai ketua sidang, 1 (satu) orang ketua prodi atau salah satu wadir direktur sebagai sekretaris sidang.
  2. Ujian tertutup disertasi dilaksanakan dalam suatu majelis terbatas yang boleh dihadiri oleh mahasiswa lainnya.
  3. Sidang   promosi   doktor   dipimpin   oleh   Rektor/Direktur bersama tim penguji yang ditunjuk oleh Direktur Pascasarjana.
  4. Tim penguji sidang promosi sebanyak 8 (delapan) orang yang terdiri dari 3 (tiga) orang promotor, 2 (dua) orang oponen ahli, 1 (satu) orang representasi guru besar, 1 (satu) orang unsur pimpinan senat atau direksi sebagai ketua sidang, 1 (satu) orang ketua prodi atau salah satu wadir direktur sebagai sekretaris sidang.
  5. Ujian promosi disertasi dilakukan secara terbuka dalam suatu majelis yang dapat dihadiri oleh yang berminat.
  6. Dalam ujian disertasi dimungkinkan adanya sejumlah perbaikan, jika tim penguji memandang masih terdapat kekurangan, baik format, isi materi, metodologi, maupun masalah teknis.
  7. Ujian naskah disertasi (UND) disebut ujian tertutup.
  8. Ujian promosi doktor mahasiswa sebut promovendus (laki- laki) dan promovenda (perempuan).
  1. Penilaian
    1. Penilaian dalam ujian tesis/disertasi meliputi beberapa aspek, yaitu:
      1. Pertanggungjawaban dan penguasaan isi/materi.
      2. Pertanggungjawaban dan penguasaan teori dan metodologi penelitian.
      3. Pertanggungjawaban dan penguasaan teknik dan organisasi penulisan.
      4. Kemampuan mempertahankan seluruh unsur-unsur isi dari tesis/disertasi.
    2. Tesis dinilai oleh dua pihak, yaitu pihak pembimbing (dua orang) dan pihak penguji (tiga orang).

 

Aspek-aspek penilaian yang dilakukan oleh pembimbing

 

No

Aspek Penilaian

Nilai

Bobot

Nilai x Bobot

1.

Proses penyusunan tesis

 

4

 

 

2.

Penguasaan:

  1. Materi
  2. Metodologi
  3. Akurasi rujukan
 

 

1

1

1

 

3.

Naskah tesis (orisinalitas

dan relevansi)

 

3

 

Jumlah

 

10

 


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑋 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡

Nilai Kumulatif = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 =

… …

10 = ⋯

 

Sedangkan aspek-aspek penilaian tesis yang dilakukan oleh penguji

 

No

Aspek Penilaian

Nilai

Bobot

Nilai x Bobot

 

1.

Penampilan dlaam ujian

  1. Penguasaan materi
  2. Penguasaan metodologi
  3. Kemampuan argumentasi
 

 

1

1

 

1

 

2.

Naskah tesis (orisinalitas dan

relevansi)

 

3

 

Jumlah

 

6

 


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑋 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡

Nilai Kumulatif = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 =

… …

6 = ⋯

Sedangkan aspek-aspek penilaian disertasi yang dilakukan oleh penguji

No

Aspek Penilaian

Nilai

Bobot

Nilai x Bobot

 

1.

Penampilan dalam ujian

  1. Penguasaan Materi
  2. Penguasaan Metodologi
  3. Penguasaan Argumentasi
 

1

1

1

 

2.

Orisinal Naskah disertasi

 

1

 

3.

Bahasa (lisan dan Tulisan)

 

1

 

 

4.

Bangunan Teori:

  1. Landasan teori
  2. Temuan Baru Teori (perbaikan, pengayaan)
 

 

1

2

 

5.

Relevansi penelitian

 

2

 

Jumlah

 

10

 


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑋 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡

Nilai Kumulatif = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 =

… …

10 = ⋯

 

  1. Mahasiswa  dinyatakan  lulus  ujian  tesis/disertasi  apabila  serendah- rendahnya memperoleh nilai 3,00 ( B).
  2. Hasil ujian dikumulasikan dengan hasil ujian lain (rekap nilai seluruh mata kuliah yang telahditempuh).
  3. Pada akhir ujian tesis/disertasi, nilai ujian yang diumumkan  adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan yudicium.
  4. Predikat kelulusan Program Magister dan Doktor sebagaimana tercantum pada tabelberikut:

 

No

Indeks Prestasi Kumulatif

Predikat

1.

3.76 – 4.00

Pujian/Cumlaude*

2.

3.51 – 3.75

Sangat Memuaskan

3.

3.00 – 3.50

Memuaskan

* Permen Ristek RI Nomor 44 Tahun 2015 pasal 25.

* Catatan

Prestasi pujian/cumlaude adalah mahasiswa/i yang menempuh masa studi 7 semester untuk S.3 dan 4 semester untuk S2, dengan nilai pada kolom diatas.

  1. Batas Kelulusan

Batas kelulusan ujian tesis/disertasi adalah dengan nilai minimal B (3,00). Mahasiswa yang memperoleh nilai kurang dari batas kelulusan diwajibkan memperbaiki karya ilmiah penelitiannya dan

menempuh ujian ulang pada proses ujian berikutnya.

    1. Perbaikan
      1. Tesis/disertasi yang telah dipertanggungjawabkan dalam ujian, tetapi dinyatakan masih harus dilakukan perbaikan- perbaikan oleh penguji harus diperbaiki sebelum digandakan dan disahkan oleh tim penguji.
      2. Perbaikan didasarkan pada catatan-catatan perbaikan dari tim penguji, yang disampaikan secara tertulis dalam suatu lembaran khusus
      3. Catatan perbaikan dari tim penguji dikonsultasikan kepada para pembimbing/promotor.
      4. Pembimbing/promotor berkewajiban memberi pandangan dan saran dalam kegiatan perbaikan naskah.
      5. Persetujuan penguji dapat diberikan setelah tesis/disertasi diperbaiki, dan selanjutnya dinyatakan layak digandakan setelah disetujui ketua Program Studi/Direktur.
      6. Batas waktu perbaikan adalah maksimal 3 (tiga) bulan untuk tesis/disertasi. Jika dalam jangka waktu tersebut belum selesai, maka dikenakan sanksi administratif.
    2. Dalam situasi pandemi covid-19 draf tesis dan disertasi bisa di kirimkan melalui surel email dalam bentuk pdf atau naskah prin out.
  • Dalam situasi pandemi covid-19 pelaksanaan ujian bisa dilaksanakan melalui daring atau on-line
  1. Penggandaan Tesis/Disertasi
    1. Tesis/disertasi yang telah diperbaiki, mendapat persetujuan penguji serta ketua program studi/direktur digandakan sekurang- kurangnya 6 eksemplar.
    2. Tesis/disertasi yang digandakan dijilid dengan menggunakan kertas keras (hard cover).
    3. Tesis/disertasi yang telah disampul dan digandakan ditandatangai

oleh pembimbing, penguji, dan Ketua Program Studi/Ketua Konsentrasi dan atau Direktur.

  1. Proses selanjutnya adalah penyerahan tesis/disertasi kepada pembimbing, Ketua Program Studi dan pihak perpustakaan disertai bukti penerimaannya. Untuk Perpustakaan Pasacasarjana disertai soft copy file-nya (dalam bentuk CD atau media elektronik lainnya). Bukti penyerahan tesis/disertasi menjadi syarat pengambilan ijazah.

Daftarkan Dirimu Sekarang

Kami tidak hanya memberi siswa pendidikan dan pengalaman yang menyiapkan mereka untuk sukses dalam karier. Kami membantu mereka sukses dalam karir mereka juga untuk menemukan bidang yang mereka sukai dan berani memimpinkannya.