Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Terpilih Menjadi Presenter pada Seminar dan Konferensi Internasional | Abdul Mutolib

Setiap tahunnya, Abdul Mutolib sebagai akademisi terus produktif menulis

[PASCAUINBDG] Jumat, 28 Juli 2023

Menemukan kesempatan emas dalam dunia akademik memerlukan kombinasi antara ketekunan, kreativitas, dan ketajaman pengamatan. Di dalam lingkungan akademik, peluang untuk mencapai pencapaian luar biasa dan berkontribusi pada pengetahuan umum dapat muncul dari berbagai sumber. Seorang individu dapat menemukan kesempatan emas melalui kolaborasi interdisipliner, penelitian mendalam terhadap suatu topik yang belum banyak dieksplorasi, atau bahkan melalui partisipasi aktif dalam forum akademik dan konferensi internasional. Kesempatan emas sering kali muncul saat seseorang memiliki keterbukaan terhadap ide-ide baru, sikap proaktif untuk mencari tantangan intelektual, dan kemauan untuk terus-menerus belajar dan berkembang. Hal ini yang diterapkan oleh Abdul Mutolib mahasiswa asal Lampung yang kini melanjutkan pendidikannya di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang memilih program studi Ilmu Hukum sebagai jenjang pendidikan yang ditempuh.

Abdul merupakan mahasiswa angkatan 2021 di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, melalui ketekunannya tercatat disetiap tahun hingga sekarang telah berkesempatan menjadi oral presenter pada kegiatan dengan skala Internasional. Tahun 2022 tepatnya pada bulan Agustus, Abdul hadir sebagai participant sekaligus mempresentasikan hasil karya ilmiahnya dalam kegiatan yang bernama “The International Conferrence on Modern and Suistainable Agriculture 2022” atau lebih dikenal dengan ICOMSA. sebagai oral presenter Abdul mengangkat karya tulis ilmiah yang bertajuk “Adaptation Capacity of Corn Farming to Climate Change: A Case Study in Pringsewu District, Lampung Province”. dalam tulisannya (Abstrak) mendeskripsikan bahwa masih  pengetahuan petani dilokasi peneleitian terkait dengan perubahan iklim tergolong rendah. Hanya 40% petani yang mengetahui metode prediksi perubahan iklim dan cara mengatasinya. 

Tahun ini pun, tepatnya pada 28 Juli 2023 Abdul kembali berkontribusi pada kegiatan yang berbasis Internasional. The 3rd International Seminar on Natural Resources and Environmental Management (ISENREM 2023) merupakan kegiatan yang diselenggarakan Institut Pertanian Bogor. Abdul Mutolib hadir sebagai salah satu dari 111 oral presenter terpilih untuk mempresentasikan karya ilmiahnya. Prosiding seminar ini akan dipublikasikan melalui IOP Earth & Environmental Science (Scopus indexed).

Mengutip dari laman https://isenrem.ipb.ac.id/ Kegiatan ini merupakan seminar yang diharapkan dapat menjadi ajang “kick off” bagi pertukaran informasi ilmiah dari berbagai disiplin ilmu antara para ahli dari berbagai negara di bidang lingkungan hidup dalam arti luas, serta menciptakan jejaring dan kolaborasi dalam penelitian lebih lanjut dalam upaya mencari solusi permasalahan lingkungan hidup. Selain itu, sebagai ajang untuk meningkatkan kemungkinan bagi para peneliti muda untuk melakukan penelitian mandiri di negara asalnya di masa mendatang.

Merujuk pada prestasi Abdul Mutolib ini bahwa menulis karya ilmiah tidak hanya memberikan kontribusi positif pada pengembangan pengetahuan, tetapi juga membawa dampak baik yang luas pada perkembangan pribadi dan profesional seseorang. Dengan mengeksplorasi dan menyusun ide-ide secara sistematis, penulis karya ilmiah dapat memperdalam pemahaman mereka terhadap suatu topik dan meningkatkan kemampuan analisis kritis. Proses penelitian yang terlibat dalam menulis karya ilmiah juga dapat membentuk keterampilan riset yang berharga, membuka pintu bagi pemecahan masalah yang inovatif. Selain itu, berbagi penemuan melalui publikasi karya ilmiah tidak hanya memberikan kontribusi pada komunitas ilmiah, tetapi juga membangun reputasi akademis seseorang. Dengan demikian, menulis karya ilmiah bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga merupakan jalan untuk pertumbuhan intelektual dan keberhasilan karier. Dengan mengangkat pena dan menyajikan kontribusi uniknya, setiap penulis karya ilmiah memiliki kesempatan untuk membentuk masa depan pengetahuan dan meninggalkan jejak inspiratif untuk generasi mendatang.