INTENSITAS DAN PRODUKTIVITAS PENELITIAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI (Sebuah Renungan)

INTENSITAS DAN PRODUKTIVITAS PENELITIAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI (Sebuah Renungan)    
                    
Oleh: Muhibbin Syah
 
Keluasan dan kedalaman penelitian untuk skripsi, tesis, dan disertasi HARUS dibedakan. Contoh: penelitian terhadap pohon-pohon mangga bermasalah (mis. mengering dan tidak berbuah) milik masyarakat di sebuah desa.
 
🎓
Mahasiswa S1 cukup meneliti daun, ranting dan cabang pohon-pohon mangga tersebut. Lalu, ia  menyimpulkan dan memberi saran/rekomendasi ilmiah-praktis yang relevan dengan ikhtiar mengatasi masalah pohon-pohon mangga yang kering dan tidak berbuah itu. Penawaran gagasan dimungkinkan namun bagi mahasiswa S1 sifatnya opsional, bukan keharusan.
 
🎓🎓
Mahasiswa S2 perlu meneliti batang (hingga pangkalnya) selain daun, ranting dan cabang. Lalu, berdasarkan hasil penelitian tsb. ia tidak hanya menyimpulkan dan memberi saran tetapi juga membuat produk penelitian berupa penawaran gagasan misalnya:  “Model Alternatif Penanaman Pohon Mangga” atau “Alternatif Perawatan Pohon Mangga” agar sehat dan berbuah banyak. Penyertaan mekanisme kerja dan asumsi yang diperlukan untuk merealisasikan model/gagasan itu dimungkinkan, namun bagi mahasiswa S2 sifatnya masih opsional, belum menjadi keharusan. 
 
🎓🎓🎓
Bagi mahasiswa S3 penelitian harus lebih komprehensif mulai pucuk daun sampai akar dan unsur hara pada tanah/media tanam pohon-pohon mangga bermasalah milik masyarakat di atas. Lalu, berdasarkan hasil penelitian yang lebih luas dan mendalam itu ia harus membuat produk penelitian berupa gagasan baru atau model baru seperti “Model Alternatif Penanaman Pohon Mangga” atau “Alternatif Perawatan Pohon Mangga”. Gagasan ini harus dilengkapi dengan mekanisme kerja berupa sintaks sistematis-logis untuk melaksanakannya. Di samping itu, produk penelitian ini juga harus disertai asumsi-asumsi yg mencakup: 1) human resource assumptions yakni taksiran SDM pelaksana; 2) financing assumptions yakni taksiran biaya yang diperlukan; dan 3) material assumptions yakni taksiran bahan dan fasilitas yg diperlukan. Dengan demikian, masyarakat (terutama mereka yang tinggal di sekitar research setting) benar-benar memeroleh manfaat praktis dari hasil kerja akademis seorang doktor. 
 
Pelbagai upaya ilmiah-amaliah di atas sangat perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa perguruan tinggi di republik kita BUKAN sekedar “menara gading”. Menara yang sangat mahal dalam hayalan tetapi tidak pernah memberi kegunaan yang signifikan! 
والله أعلم
 
Demikian, semoga berfaedah!🙏

Related Posts

Leave a Reply