[PASCAUINBDG] Jumat, 27 September 2024
Program Studi Magister Tadris Bahasa Inggris dan Program Studi Magister Tadris IPA Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar International Guest Lecture yang diadakan di Aula Utara Lantai 4 Gedung Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Acara ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu Jane Elizabeth Milam, M.A., seorang English Instructor, dan Leni Widi Mulyani, S.H., M.H., seorang Public Speaking Instructor. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur III Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Dindin Sholahudin, M.A., melalui sambutan yang penuh inspirasi.
Dalam sesi materi yang dimoderatori oleh Anugrah Imani, M.Pd., Ph.D., Ketua Program Studi Magister Tadris Bahasa Inggris, Jane Elizabeth Milam, M.A. memberikan paparan mengenai pentingnya keterampilan memberikan presentasi dalam bahasa Inggris. Jane menekankan pentingnya persiapan dalam menyusun presentasi yang terstruktur dengan baik, mulai dari pembukaan, isi, hingga penutupan. Ia juga memberikan tips praktis seperti memperlambat tempo bicara, menggunakan suara aktif, serta menjaga keterlibatan audiens sepanjang presentasi.
Selain itu, Jane juga menyampaikan perbedaan mendasar antara presentasi dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Salah satu poin yang disoroti adalah bagaimana penggunaan suara aktif dalam bahasa Inggris cenderung lebih efektif dibandingkan penggunaan suara pasif. Jane juga menekankan bahwa kesalahan dalam berbicara bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, melainkan fokus harus lebih kepada bagaimana pembicara dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan percaya diri
Narasumber kedua, Leni Widi Mulyani, S.H., M.H., membawakan materi tentang teknik public speaking yang efektif. Dalam paparannya, Leni menjelaskan pentingnya mengenal audiens serta materi yang disampaikan. Selain itu, ia menekankan penggunaan bahasa tubuh yang tepat serta kontak mata yang baik sebagai kunci untuk menjaga keterlibatan audiens. Leni juga menekankan bahwa variasi nada suara dan gestur harus sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.
Leni juga memberikan tips tentang bagaimana mengelola suara dan bahasa tubuh agar tidak terlihat monoton. Ia menyarankan agar pembicara menggunakan humor yang relevan serta selalu berusaha mengidentifikasi respon audiens. Gestur yang terlalu berlebihan, menurut Leni, harus dihindari agar tidak mengganggu fokus dari pesan yang ingin disampaikan. Dengan teknik yang tepat, public speaking dapat menjadi alat yang kuat untuk memengaruhi dan menginspirasi audiens.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta antusias memberikan pertanyaan kepada kedua narasumber. Dengan kesimpulan yang inspiratif, acara International Guest Lecture ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam meningkatkan keterampilan komunikasi mereka di tingkat internasional.