Melahirkan lulusan terbaik menjadi intensi seluruh lini institusi akademisi, yang mampu berdaya saing dan diakui oleh global, salah satunya adalah Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang menggelar Sidang Senat Terbuka Promosi Doktor, dengan promovendus Giantomi Muhammad, di Aula Selatan Gd. Pascasarjana. Adapun topik penelitian yang beliau lakukan berkaitan dengan hidden curriculum. Gagasan yang ia sampaikan lewat disertasinya berfokus pengimplementasian nilai nilai multikultural dengan judul disertasi “Implementasi Nilai-Nilai Multikultural Melalui Hidden Curriculum pada Mata Pelajaran PAI dalam Membentuk Karakter Cinta Damai (Penelitian Di Smp Negeri 40 Bandung Dan Smp Muhammadiyah 8 Bandung)”, Promovendus memaparkan hasil penelitiannya kepada seluruh jajaran Penguji.
Sidang diawali dengan narasi singkat dari Ketua Promotor, Prof. Dr. H. Uus Ruswandi, M.Pd. perihal latar belakang keilmuan promovendus serta relevansinya terhadap penguasaan materi penelitian. Menyikapi urgensi atas regulasi yang telah dikaji, melandasi gagasan Bernardus dalam disertasinya, beliau menjelaskan kondisi objektif wilayah penelitian masyarakat kampung budaya tutugan.. Hal tersebut ditanggapi positif oleh Prof. Dr. H. Badrudin, M.Ag, yang bertugas sebagai Ketua Sidang. Rangkaian sidang berlangsung secara khidmat hingga sampai pada sesi tanya jawab bersama Tim Oponen Ahli.
Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag., Prof. Dr. H. Supiana, M.Ag., Prof. Dr. Aceng Kosasih, M.Ag., Dr. Mohamad Erihadiana, M.Pd hadir dalam ruang sidang sebagai Oponen Ahli. Secara umum promovendus dianggap kompeten dalam mempresentasikan disertasinya dengan pemahaman yang komprehensif. Aspek implementatif pun menjadi salah satu keunggulan yang promovendus miliki. Giantomi Muhammad sangat menguasai topik kajian penelitian yang dilakukan. Beliau lalu secara sah diberikan gelar Doktor sebagai apresiasi atas sumbangsih optimal dalam dunia pendidikan.
Dr. Giantomi Muhammad menjadi lulusan ke-833 di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Gelar Doktor ia raih dengan disertai predikat pujian dan IPK 3,80. Ucapan selamat serta do’a mengiringi penutupan sidang kali ini. Tak lupa dilakukan sesi pemotretan serta mushaafahah bersama semua hadirin yang menjadi saksi prosesi pemberian gelar Doktor secara khidmat dan tertib. Semoga dengan ini menjadi satu langkah maju dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi ladang ibadah kedepannya khususnya baginya.