[PASCAUINBDG] Senin, 21 Agustus 2023
“Duduk sahamparan, makan saedangan” merupakan salah satu kalimat yang sangat erat bagi Masyarakat Sumatra Barat, khususnya bagi masyarakat Minangkabau. Sebuah daerah yang pernah memiliki predikat makanan terenak di Dunia versi World’s 50 Most Delicious Foods CNN Internasional ini selalu menjadi salah satu pusat kajian bagi para peneliti antropolog, sosiolog, dan lebih khusus lagi bagi dunia Hukum Adat di Indonesia. Pascasarjana UIN Bandung terhitung sejak 18 Agustus hingga 20 Agustus 2023 mengadakan Benchmarking di beberapa instansi yang berada di Kota Padang, Ibukota Provinsi Sumatra Barat. Melalui Program Studi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana UIN Bandung melakukan Perjanjian Kerjasama kedua Instansi yang berada di kota tersebut.
Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), dikutip dari laman resmi sumbarpemprov.go.id merupakan sebuah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah provinsi dengan tujuan untuk melestarikan adat budaya Minang Kabau. Lembaga yang dibuat dengan hierarki hingga pada tingkat kecamatan ini menjadi salah satu destinasi yang dituju oleh prodi magister ilmu hukum untuk memperluas kiprah Pascasarjana khususnya untuk pengembangan akademik. Kami sangat disambut baik disana, dengan hadirnya langsung ketua umum LKAAM tingkat provinsi yakni Letnan Kolonel (PURN). Dr.H.Fauzi Bahar, M.Si., Datuak Nan Sati. Kegiatan ini dimulai melalui pembukaan yang langsung disampaikan oleh Sekertaris umum Lembaga ini.
Ketua Umum LKAAM menjelaskan bahwa Minangkabau ini bukan hanya sekedar culture, Minangkabau merupakan jiwa kami yang tak bisa dihilangkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan eksistensi hukum adat yang hadir dan terlaksana di masyarakat Minangkabau. Tungku Tigo Saranjangan Tigo Tali Sapilin merupakan landasan yang dipegang teguh oleh masyarakat Minangkabau. Relasi dan hubungan timbal balik dari tiga unsur yang terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai ini berkesinambungan bertuju pada penciptaan ekosistem kehidupan yang lebih selaras, kuat, dan baik khususnya bagi masyarakat adat.
Selain daripada itu, pada pertemuan ini tercipta tukar pemikiran terkait dengan hukum adat yang terlaksana dalam masyarakat adat Minang Kabau. Sebagaimana yang kita telah ketahui bahwa dalam konsep matrilinial masih sangat kental di masyarakat Minang Kabau, seperti halnya Posako Tinggi dibawah kepemilikan Perempuan, dengan sistem penyerahannya kepada keponakan sang pemilik Pusako Tinggi sebelumnya. Perbincangan ini terlaksana semakin hangat dan diakhiri oleh penandatanganan Surat Kerjasama yang diharapkan dapat saling berbagi benefit antar sesama instansi, seperti Kuliah Umum.
Tidak hanya itu, Prodi Magister Ilmu Hukum melanjutkan perjalanan menuju Fakultas Hukum Pascasarjana Universitas Andalas Padang. Membicarakan terkait kurikulum, sistem Pendidikan, Jurnal, dan sistem perkuliahan. Terkhusus pada prodi magister ilmu hukum Universitas Andalas, ada yang menarik sebagaimana yang disampaikan oleh Dr. Yasniwati, S.H M.H., selaku ketua program studi bahwa hukum islam dan hukum adat ini menjadi core dari program studi Ilmu Hukum di Universitas tersebut “walau berbasis umum dan dibawah Kemendikbud kami tetap melaksanakan ajaran agama dan budaya sebagaimana identitas asli dari masyarakat Minang Kabau” ujarnya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa substansi dari agama dan budaya kami terapkan pada setiap matakuliah yang tersebar pada setiap semesternya. Bahkan ada matakuliah wajib terkait hukum agama dan hukum adat, khususnya hukum islam hingga mahasiswa yang non muslim pun wajib mengkuti matrikulasi wajib ini. pola istinbath hukum seperti ijtihad, ijma, qiyas pun menjadi salah satu bahan kajian ujar beliau. Selanjutnya kami membicarakan terkait jurnal, sebagaimana yang kita telah ketahui Alhamdulillah UIN Bandung menduduki peringkat pertama di PTKIN terkait dengan publikasi artikel jurnal, hal tersebut menjadi ketertarikan bagi Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum untuk menjalin Kerjasama yang baik dengan kami. Dengan Jurnal Al-adliyah yang ter indekx Sinta 2 menjadi bukti bahwa kami memiliki daya saing yang unggul dengan universitas lain. Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan kerjasaman dan pemberian cinderamata oleh kedua belah pihak program studi.