Implementasi Moderasi Beragama di Tanah Bali | Benchmarking Prodi Magister Ilmu Hadits Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Benchmarking ini juga bertujuan untuk mempelajari praktik-praktik moderasi beragama yang telah diterapkan di UHN I Gusti Bagus Sugriwa.

[PASCAUINBDG] Selasa, 2 Juli 2024

Program Studi Magister Ilmu Hadits Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung melakukan benchmarking ke Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Bali. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. H. Engkos Kosasih, M.Ag, selaku Ketua Program Studi, dengan didampingi oleh H. Irwan Abdurrohman, M.Ag, sebagai Sekretaris Program Studi, dosen hombase, dan tiga orang tenaga kependidikan. Rombongan dari Pascasarjana UIN Bandung ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan kolaborasi dalam implementasi moderasi beragama di lingkungan perguruan tinggi.

Wakil Direktur Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa, dalam sambutannya, menekankan tingginya toleransi beragama di Bali. Ia menyebutkan bahwa salah satu contoh konkret dari moderasi beragama di Bali adalah adanya petugas dari perangkat desa yang menjaga keamanan saat umat Muslim melaksanakan salat Jumat. Sebaliknya, saat umat Hindu melaksanakan Nyepi, semua agama di Bali turut menghargai dan menghormati perayaan tersebut. Hal ini menunjukkan bagaimana moderasi beragama dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Benchmarking ini juga bertujuan untuk mempelajari praktik-praktik moderasi beragama yang telah diterapkan di UHN I Gusti Bagus Sugriwa. Dengan adanya benchmarking ini, diharapkan UIN Bandung dapat mengadopsi dan mengadaptasi strategi-strategi yang efektif untuk meningkatkan harmonisasi antar umat beragama di lingkungan kampus. Selain itu, pertemuan ini juga membuka peluang untuk kerja sama lebih lanjut dalam bidang akademik dan penelitian yang berfokus pada moderasi beragama.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar moderasi beragama tidak hanya menjadi slogan semata, melainkan dapat benar-benar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari oleh semua pihak. Dengan demikian, diharapkan bahwa hubungan harmonis antar umat beragama dapat terus terjaga dan bahkan diperkuat, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga di masyarakat secara luas.