
[PASCAUINBDG] Senin, 17 Maret 2025
Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar kegiatan Tausiyah dan Pembinaan yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Afif Muhammad, M.A. Acara ini berlangsung di Aula Selatan Lantai 4 Pascasarjana pada pukul 15.30 WIB hingga menjelang adzan Maghrib. Kegiatan ini menjadi momen berharga dalam menyambut waktu berbuka puasa di bulan suci Ramadhan 1446 H.
Kegiatan ini dibuka secara seremonial oleh Prof. Dr. H. Ahmad Sarbini, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam sambutannya, Prof. Sarbini memberikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Prof. Afif Muhammad sebagai narasumber utama, yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Pascasarjana pada periode 2007-2011. Selain itu, beliau juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh civitas akademika Pascasarjana yang hadir, termasuk Wakil Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Dosen Homebase, serta Tenaga Kependidikan.
Dalam sesi utama, Prof. Afif Muhammad menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan untuk berbagi ilmu dalam kegiatan refleksi keagamaan dan akademik ini. Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya melihat perkembangan Pascasarjana dan UIN yang semakin maju dan diakui dunia. “Saat itu saya merevisi dan mengajukan proposal pembentukan Pascasarjana yang saya bawa ke Jakarta,” ujar Prof. Afif, mengenang perjuangannya dalam membangun Pascasarjana UIN Bandung.
Dalam tausiyahnya, Prof. Afif menyoroti pentingnya eksistensi Islam yang tetap kokoh hingga saat ini. Ia menekankan bahwa relevansi Islam terus terjaga karena agama ini selalu mampu memberikan jawaban atas berbagai persoalan yang dihadapi umatnya. Islam hadir sebagai solusi yang menyesuaikan dengan kebutuhan manusia sepanjang zaman, sehingga tetap bertahan dan menjadi pedoman hidup bagi banyak orang.
Selain itu, Prof. Afif juga menyoroti dampak perkembangan teknologi yang semakin pesat. Menurutnya, teknologi ibarat pisau bermata dua yang dapat membawa manfaat sekaligus tantangan bagi umat Islam. Oleh karena itu, evaluasi dan penyesuaian perlu dilakukan agar kemajuan teknologi tetap selaras dengan nilai-nilai keislaman dan tidak menggerus esensi ajaran agama.
Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi, yaitu penyampaian tausiyah dan sesi dialog interaktif. Dalam sesi dialog, para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan tanggapan, apresiasi, serta mendiskusikan berbagai hal yang telah disampaikan oleh Prof. Afif. Diskusi ini menjadi ajang bertukar pikiran yang produktif, memperkaya wawasan keislaman serta refleksi akademik di lingkungan Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung.