Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebagai sebuah lembaga kependidikan, tentu mengemban tugas mulia untuk mengembangkan berbagai aspek dalam ruang lingkup ilmu pengetahuan. Ketersediaan sarana maupun prasarana di lingkungan kampus, tidak lain bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa maupun civitas akademik dalam mewujudkan hal tersebut. Salah satu peran yang dioptimalisasi yakni sebagai agen penghasil praktisi keilmuwan yang berkompeten dan memiliki kapabilitas mumpuni serta daya juang tinggi berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung kembali menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka untuk promosi doktor. Kali ini, Imas Masruroh Imtihanah, mahasiswa program studi doktor Pendidikan Islam, berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Project Based Learning (PJBL) melalui Aplikasi Android untuk Meningkatkan Capaian Pembelajaran Fiqih (Penelitian di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bandung dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Baitus Shofa Ciheulang Bandung).”
Sidang berlangsung pada Rabu, 20 Oktober 2024, pukul 10.00 hingga 11.30 WIB di Ruang Aula Selatan Lantai 4 Gedung Pascasarjana, Kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag. sebagai Ketua Sidang, dengan Dr. Bambang Samsul Arifin, M.Si. bertindak sebagai Sekretaris Sidang.
Dalam disertasinya, Imas membahas pentingnya inovasi dalam pembelajaran fiqih melalui pendekatan Project Based Learning (PJBL) yang terintegrasi dengan teknologi modern berupa aplikasi Android. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan, merancang, mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi aplikasi yang dinamai “MaBar Fiqih” sebagai alat bantu pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ini efektif dalam meningkatkan capaian pembelajaran fiqih di madrasah, baik negeri maupun swasta.
Tim penguji yang memberikan penilaian dan masukan terdiri dari para akademisi terkemuka, di antaranya:
Setelah melalui proses diskusi dan evaluasi, Imas dinyatakan lulus dengan IPK 3.84 dan predikat pujian. Ia menjadi lulusan ke-912 Pascasarjana UIN Bandung dan ke-402 dalam bidang Studi Pendidikan Islam. Gelar doktor ini diharapkan dapat mendukung pengembangan teknologi pembelajaran di Indonesia, khususnya dalam pendidikan agama Islam. Sidang diakhiri dengan ucapan selamat dari tim penguji dan para undangan.
Acara sidang senat terbuka ini ditutup dengan ucapan selamat dari seluruh anggota tim penguji dan tamu undangan kepada Dr. Imas Masruroh. Keberhasilannya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan memberikan kontribusi nyata dalam bidang keilmuan yang mereka tekuni. Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung terus berkomitmen untuk mendukung dan menghasilkan lulusan-lulusan terbaik yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.