Konflik Keagamaan Masyarakat Adonara, Tajuk Disertasi yang Mengantarkan Dr. Taufiq Meraih Pujian

Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebagai sebuah lembaga kependidikan, tentu mengemban tugas mulia untuk mengembangkan berbagai aspek dalam ruang lingkup ilmu pengetahuan. Ketersediaan sarana maupun prasarana di lingkungan kampus, tidak lain bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa maupun civitas akademik dalam mewujudkan hal tersebut. Salah satu peran yang dioptimalisasi yakni sebagai agen penghasil praktisi keilmuwan yang berkompeten dan memiliki kapabilitas mumpuni serta daya juang tinggi berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Bandung, 18 Oktober 2024 – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan sidang senat terbuka promosi doktor bagi Taufiq Kurahman Rasyid Mukin di Aula Selatan, Lantai 4 Gedung Pascasarjana Kampus 2. Taufiq berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Konflik Sosial Keagamaan di Masyarakat Adonara Timur Nusa Tenggara Timur” di hadapan dewan penguji yang terdiri dari akademisi dan pakar di bidang studi agama.

Dalam pemaparan disertasinya, Taufiq membahas latar belakang konflik sosial keagamaan di Adonara Timur, NTT, yang terutama dipicu oleh sengketa hak ulayat atas tanah. Tradisi setempat mengharuskan penyelesaian konflik tanah melalui “perang tanding,” yaitu peperangan antar-suku untuk menentukan pihak yang berhak. Taufiq mencatat bahwa konflik ini telah berlangsung selama dua puluh tahun terakhir dan melibatkan sejumlah desa, seperti Desa Redon Tena, Desa Adobala, dan Desa Narasosina, dengan banyak korban jiwa dan kehancuran harta benda​

Taufiq juga mengungkapkan bahwa tidak adanya mediasi yang memadai dari pemerintah serta kehadiran pihak ketiga yang memperkeruh situasi turut memperparah konflik. Di samping itu, ketegangan akibat perbedaan kepentingan serta ketiadaan komunikasi antar-desa memperbesar kemungkinan terjadinya kekerasan. Dalam kajiannya, Taufiq memberikan rekomendasi solusi berupa pendekatan persuasif dan kerja sama lintas lembaga untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di antara desa-desa yang bersengketa​.

Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, MA., sebagai ketua sidang, dan Dr. H. Ending Solehudin, M.Ag., sebagai sekretaris. Taufiq didampingi oleh promotor utama Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag., serta dua anggota promotor, yaitu Gustiana Isya Marjani, Ph.D., dan Dr. Setia Gumilar, S.Ag., M.Si. Oponen ahli dalam sidang ini adalah Prof. Dr. H. Enjang AS., M.Si., M.Ag., Dr. Dadan Rusmana, M.Ag., dan Dr. H. Dedi Supriadi, S.Ag., M.Hum., dengan dukungan dari guru besar Prof. Dr. H. Sulasman, M.Hum.

Setelah melewati sesi pertanyaan dan pembahasan yang mendalam, sidang senat menyatakan Taufiq Kurahman Rasyid Mukin lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,79 dan predikat pujian. Prestasi ini menjadikan Taufiq sebagai doktor ke-906 yang diluluskan oleh Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan spesialisasi dalam studi konflik sosial keagamaan.

Sidang senat terbuka ini diakhiri dengan ucapan selamat dari para penguji dan undangan yang hadir. Dengan gelar doktor yang diraihnya, Taufiq Kurahman berharap dapat memberikan kontribusi bagi upaya penyelesaian konflik sosial di Indonesia, khususnya dalam menciptakan pemahaman lintas budaya dan agama yang lebih baik di masyarakat Adonara Timur dan daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.