[PASCAUINBDG] Kamis, 1 Februari 2024
Setelah sebelumnya menggelar Kegiatan Pra-Raker pada 22 Januari 2024, Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung melaksanakan Rapat Kerja 2024, pada 29-31 Januari 2024. Turut serta Jajaran Direksi, para Ketua dan Sekretaris Program Studi S2 dan S3, Ketua dan Sekretaris KPM, para Dosen Homebase, serta perwakilan Formaca. “Inovasi Tata Kelola menuju Pascasarjana Unggul” merupakan tajuk besar yang diusung dalam kegiatan Rapat Kerja Pascasarjana UIN Bandung 2024 ini. Tema besar ini merupakan kunci dasar bagi Pascasarjana untuk terus berkontribusi secara penuh dalam pelayanan akademik internal maupun eksternal. Berbagai inovasi yang direncanakan pada kegiatan rapat kerja ini telah dirancang sedemikian rupa hingga kepada sektor-sektor yang bersifat substansi atau mendetail.
Acara diawali dengan Laporan dari Prof. Dr. H. Ahmad Sarbini, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana. “Kami telah merangkum seluruh gagasan sehingga terbentuk pilar tata kelola untuk menunjang kualitas pelayanan akademik”, ujarnya. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian arahan langsung dari Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., sekaligus pembuka Raker 2024 secara resmi. Berdasarkan pemaparan Rektor, UIN SGD Bandung tengah berfokus dalam beberapa agenda, diantaranya pembangunan Gedung Pusat Bisnis dan Gedung Pusat Karir. Tujuan utamanya tentu untuk mengoptimalkan pembelajaran dan meningkatkan produktivitas kegiatan seluruh mahasiswa. “Pascasarjana harus menjadi salah satu wajah terbaik bagi UIN Sunan Gunung Djati Bandung di mata dunia”, ujar Pak Rektor. Dengan didampingi moderator Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, M.A selaku Wakil Direktur III, inti agenda Raker 2024 pun dimulai. Terdapat beberapa urgensi yang dihadapi kampus kita dalam menyikapinya, internasionalisasi dan digitalisasi merupakan dua hal diantaranya.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Warek I, Dr. Dadan Rusmana, M.Ag., bahwa secara global revolusi industri 5.0 mengharuskan Perguruan Tinggi adaptif terhadap ekosistem pendidikan yang ada. Maka, peralihan metode pembelajaran ke digital merupakan hal yang mesti diprioritaskan UIN Bandung. Implementasi nyata dibuktikan dengan pencanangan Kelas Bilingual dan Aplikasi Perkuliahan yang Integratif. Dalam fokusnya meraih Rekognisi Internasional, Warek II, Prof. Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag., menuturkan bahwa relevansinya dengan Pascasarjana terletak pada sumbangsih penelitian dan publikasi. Begitupun pada sektor pembangunan sarana dan prasarana di Kampus 2 yang akan dimaksimalkan.
Perumusan Laboratorium Halal di Pascasarjana telah rampung. Guna selanjutnya dieksekusi dalam mewujudkan pembangunan yang komprehensif serta memberi dampak positif bagi UIN secara keseluruhan. Adapun latar belakang utama dari rencana tersebut yakni tanggap dalam menyikapi instruksi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, terkait pentingnya UIN/PTKIN memiliki experties masing-masing yang menjadi ciri khas. Lebih jauh, Warek III, Prof. Dr. Husnul Qodim, S.Ag., MA., menjelaskan bahwa sinergitas pembangunan yang dilaksanakan memerlukan perhatian yang mengutamakan kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Oleh karena itu, akan direalisasikan dengan pembangunan Ma’had, pelestarian Organisasi Mahasiswa di tingkat Universitas dan Fakultas, peningkatan fasilitas kesehatan, serta pemberian beasiswa dan kerja sama alumni.
Penyampaian materi dilanjutkan oleh Warek IV Bidang Kerjasama dan Kelembagaan, Prof. Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag. Beliau menuturkan, terdapat dua kebijakan utama yang diterapkan menyikapi beberapa gagasan yang ada. Pertama, Multiplayer Impact, bahwa dosen secara eksplisit merupakan ujung tombak dalam pembangunan nasional. Tidak ada negara maju yang tidak memiliki sistem pendidikan yang baik. Penilaian terhadap sistem pendidikan salah satu indikatornya terletak pada sumber daya manusia sebagai tenaga pendidik. Maka, Pascasarjana amat diharapkan mampu menghasilkan dosen-dosen berkualitas. Begitupun dengan UIN Bandung secara keseluruhan. Kedua, pemberdayaan mahasiswa asing. Program pertukaran mahasiswa asing ataupun program sejenis lainnya, memberikan persepktif edukasi yang lebih maju. Dengan membuka lebih banyak peluang dalam hal tersebut, tentu kekayaan wawasan akan bertambah dan memberi efek positif bagi Pascasarjana. Dua kebijakan itu akan direalisasikan melalui banyak kerja sama (Mou dan Moa), proyek kemitraan, dan perluasan networking.
Sebagai penutup, pada Raker 2023 juga turut menghadirkan Narasumber Materi Tata Kelola Administrasi Kemahasiswaan dan Kerja Sama: Dr. H. Nur Arifin, M.Pd. Serta Narasumber Materi Tata Kelola Administrasu Umum, Pengelolaan, Keuangan, dan Kepegawaian: Dr. H. Imam Syafe’i, M.Pd. Agenda ditutup dengan Sharing Gagasan bersama Direksi Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait; pilar tata kelola (panduan akademik, panduan penulisan karya ilmiah, renstra, pemberdayaan struktur dan infrastruktur Pascasarjana), draft dan bahan kajian nya senantiasa dioptimalisasi, sistem penerimaan mahasiswa yang terintegrasi dengan Kampus 1, karakteristik uji kompetensi masih diperbolehkan secara fakultatif, dan kewajiban sumbangan penyelenggaraan pendidikan (spp) tunggal.