Bismillahirrahmanirrahim
Pentingnya penulisan ilmiah yang efektif dalam konteks akademis merupakan hal yang niscaya, karena memainkan perannya dalam pengembangan dan penyebaran pengetahuan. Buku ini bertujuan untuk memberikan panduan dalam berbagai aspek penulisan ilmiah, antara lain: memahami kegunaan dan kompleksitas penulisan laporan penelitian, makalah, dan tesis/disertasi; mengembangkan keterampilan menulis yang efektif melalui tradisi akademis yang mapan; menavigasi tantangan menulis yang baik dan benar, seperti masalah tata bahasa dan kosa kata; menggunakan analisis dan metode penelitian; dan mengarahkan pada penulisan artikel ilmiah untuk publikasi nasional dan internasional.
Buku “Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi” ini merupakan sumber komprehensif yang dirancang untuk membantu mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung meningkatkan keterampilannya dalam menulis karya ilmiah. Buku ini disusun untuk memberikan panduan langkah demi langkah bagi mahasiswa Pascasarjana, yang mencakup aspek-aspek penting penulisan ilmiah seperti desain penelitian, analisis, dan presentasi data. Panduan ini juga memberikan saran praktis untuk mengatasi kendala umum, seperti terbatasnya keterampilan tata bahasa dan kosa kata, serta strategi untuk meningkatkan kualitas dan kejelasan tulisan.
Sepanjang buku ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya penulisan ilmiah dalam konteks Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menekankan perlunya mahasiswa mengembangkan keterampilan menulis yang kuat untuk mengkomunikasikan temuan penelitian mereka secara efektif dan berkontribusi pada kemajuan pengetahuan di bidangnya masing- masing.
Dengan mengikuti panduan yang diberikan dalam buku ini, mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan lebih siap untuk menulis karya ilmiah yang berkualitas, sehingga meningkatkan prestasi akademiknya dan mendorong pertumbuhan ilmu pengetahuan di bidangnya.
Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan buku panduan ini.
Bandung, 02 Nopember 2023 Direktur,
NIP. 196801121993031003
Tesis merupakan laporan hasil penelitian yang berfungsi sebagai tugas akhir dalam memperoleh gelar akademik program Magister (S2). Prosedur dan teknik penulisannya diatur oleh Pascasarjana UIN SGD Bandung.
Sesuai dengan stratanya, tesis memiliki karakteristik sebagai berikut :
halaman, metodologi penelitaian maksimal 20-25 halaman dan pembahasan inti penelitian maksimal 150 halaman, simpulan menjawab rumusan masalah yang ada maksimal 4-6 halaman, abstrak terdiri dari satu halaman. Sedangkan daftar pustaka, glosari, indeks serta CV penulis tidak termasuk halaman isi tesis;
Disertasi merupakan laporan hasil penelitian ilmiah. Berfungsi sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat memperoleh gelar akademik program Doktor (S3). Prosedur dan teknik penulisannya diatur oleh Pascasarjana UIN SGD Bandung.
Sesuai dengan stratanya, penelitian dan penulisan disertasi memiliki karakteristik:
suplemen awal (bagian muka) dan lampiran;
Rencana penelitian (proposal) memuat unsur-unsur rancangan penelitian yang terdiri atas: judul, latar belakang masalah, perumusan masalah penelitan, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka berpikir, hipotesis (untuk penelitian kuantitatif), thesis statement (untuk penelitian kualitatif), langkah-langkah penelitian, serta daftar pustaka. Rencana penelitian harus disertai dengan executive summary yang secara ringkas menggambarkan rencana penelitian tersebut (template terlampir).
Rencana penelitian (proposal penelitian) disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Judul penelitian merupakan gambaran umum penelitian mengenai objek (variabel) yang diteliti dan kaitan masalahnya, model penelitian, serta wilayah dan lokasi penelitiannya. Judul dirumuskan dalam kalimat yang singkat. Dalam penelitian kuantitatif judul penelitian harus menunjukkan hubungan antar variabel.
Latar belakang masalah penelitian berisi argumen empiris (fenomena), argumen teoritik dan logik untuk memunculkan identifikasi masalah dan judul yang akan diteliti. Latar belakang masalah mengungkapkan argumen tentang “mengapa masalah yang diteliti itu penting dan menarik“ dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu, atau kepentingan kemanusiaan.
Latar belakang masalah juga mengungkap gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar berpikir untuk memunculkan masalah. Suatu kesenjangan yang disinyalir dapat muncul
dari kehidupan keseharian atau dari pergulatan kajian ilmiah. Masalah atau kesenjangan juga bisa terjadi karena pendapat orang atau beberapa orang yang dipandang memiliki otoritas. Secara garis besar latar belakang masalah penelitian berisi:
Masalah-masalah yang muncul pada latar belakang masalah penelitian, selanjutnya diidentifikasi. Dalam penelitian kuantitatif dapat dilanjutkan dengan pembatasan masalah. Dalam penelitian kualitatif dipertajam dengan fokus pengamatan, dokumen, serta pembuktian lainnya. Selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian yang lebih spesifik.
Pertanyaan penelitian berfungsi untuk lebih membatasi cakupan masalah, serta dijadikan patokan dalam menetapkan data dari setiap
variabel yang akan dikumpulkan. Rumusan masalah penelitian dapat diungkapkan dalam bentuk kalimat-kalimat pernyataan, dan dapat pula dalam bentuk kalimat-kalimat pertanyaan atau dalam bentuk “diskusi”. Perumusan masalah bisa juga menegaskan pembatasan lokasi dan waktu tertentu.
Perumusan masalah mempunyai implikasi terhadap perumusan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka berpikir, fokus objek/subjek penelitian, pendekatan, pemilihan metode penelitian, sumber data, dan cara analisis data yang lebih tepat. Agar pembatasan masalah dapat dijelaskan dengan tegas, permasalahan dapat dikemukakan dalam dua bagian: masalah penelitian yang dirumuskan lewat pertanyaan penelitian sesuai dengan rujukan teori yang dipergunakan atau lewat pernyataan masalah yang dikuatkan oleh dalil atau postulat umum, common sense. Setiap rumusan masalah bisa di jawab dalam bab tersendiri dalam inti penelitian sehingga banyaknya bab disesuaikan dengan rumusan masalah.
Tujuan penelitian mengungkapkan tentang maksud dan capaian- capaian yang ingin dihasilkan dari penelitian yang akan dilakukan, serta dirumuskan secara spesifik dengan urutan sesuai dengan kepentingannya. Tujuan penelitian berhubungan secara fungsional dengan rumusan masalah; yang secara sederhana dapat berupa pengulangan secara hampir persis rumusan masalah, yang membedakannya adalah kata pembuka dan bentuk kalimatnya, seperti: bertujuan untuk: menemukan, mengetahui, menjelaskan, menilai, membandingkan dan menguraikan.
Kegunaan penelitian berhubungan erat dengan tujuan penelitian. Kegunaan penelitian merupakan bentuk harapan-harapan bahwa hasil penelitian yang akan dicapai akan mempunyai kegunaan. Kegunaan penelitian terdiri atas kegunaan ilmiah (signifikansi akademik) dan kegunaan sosial (siginifikansi praktis). Kegunaan ilmiah dimaksudkan untuk kepentingan pengembangan ilmu; Kegunaan sosial atau
kemanusiaan (signifikansi praktis) dimaksudkan untuk kepentingan praktis salah satu usaha dalam tahapan memecahkan masalah-masalah sosial (praktis).
Terdapat perbedaan dalam perimbangan bobot signifikansi antara tesis dan disertasi. Signifikansi tesis berimbang sama kuat antara signifikansi akademis dan signifikansi praktis. Signifikansi disertasi lebih berat pada signifikansi akademik dibanding dengan pengembangan ilmu praktis. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan bobot metodologi dan substansi isi antara tesis dan disertasi
Kajian pustaka berisi hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan tema dan fokus penelitian. Hasil penelitian terdahulu berfungsi untuk:
Bagian ini membahas tentang hasil penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain (se-level atau beda-level di atas), dan pustaka yang terkait atau membahas topik yang sama yang bisa menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan. Pembahasannya meliputi penulis, judul, lembaga atau penerbit, tahun terbit dan isi pokok kajiannya serta kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Jumlah pustaka dan hasil penelitian yang relevan, disesuaikan dengan kenyataan perkembangan ilmu bidang masing-masing (kajian terakhir). Lebih jelas bisa dilihat dikebijakan program studi atau konsentrasi yang diatur dalam panduan teknis masing-masing.
Kerangka berpikir merupakan uraian anggapan dasar dan definisi operasional dalam bentuk kerangka teori atau kerangka
penalaran logis. Kerangka teori sebagai anggapan dasar dapat berupa asumsi atau pendapat ahli yang belum diteliti atau postulat (anggapan yang telah teruji kebenarannya). Anggapan dasar inilah yang menjadi alasan munculnya hipotesa. Kerangka teori atau kerangka penalaran logis diperlukan untuk mengurai varibel menjadi definisi operasional atau konstruk yang dapat diukur. Definisi operasional dalam penelitian kuantitatif biasanya berupa teori tentang indikator yang akan dipakai mengukur variabel yang akan diteliti sesuai dengan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Definisi operasional dalam penelitian kualitatif berupa penjelasan istilah dan pengertiannya dalam batasan keilmuan yang bersangkutan.
Dengan demikian, kerangka berpikir ada yang bersifat teoritik atau logik untuk memunculkan hipotesis; dan ada pula yang bersifat operasional untuk meneliti kualifikasi kategori variabel agar dapat diukur atau measurable (pada penelitian kuantitatif, seringkali dimunculkan dalam bentuk paradigma penelitian).
Pada penelitian kualitatif, kerangka berpikir, baik kerangka logika maupun kerangka teori, berfungsi sebagai panduan untuk mensistematisasikan hasil penelitian. Untuk lebih memperjelas gambaran kerangka berpikir, pada bagian akhir biasanya disertai gambar skema hubungan antar variabel atau urutan sistematikanya.
Untuk penelitian setingkat disertasi yang mengharuskan munculnya dalil-dalil sebagai temuan, maka pada kerangka berpikirnya dimunculkan pula asumsi-asumsi khusus dari peneliti sebagai dasar hipotesis untuk dalil yang akan diujinya. Penulisan asumsi peneliti dapat dituangkan pada sub bab tersendiri di luar sub bab kerangka berpikir, atau dapat pula digabungkan.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya perlu dibuktikan. Hipotesis mengungkapkan jawaban sementara didasarkan pada anggapan dasar (asumsi dan postulat) yang digunakan dalam kerangka berpikir. Hipotesis adalah jawaban sementara yang secara teoritis dianggap paling tinggi kemungkinan kebenarannya. Hipotesis penelitian menampakkan
pertautan antara dua variabel atau lebih, dalam bentuk kalimat pernyataan, dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta dapat diuji secara empiris, dan bila perlu disertai rumus statistikanya.
Untuk penelitian kualitatif hipotesis tidak dimunculkan pada rancangan Rencana Penelitian, melainkan dimunculkan dalam proses analisis data di lapangan bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data. Namun demikian, jika penelitian sudah selesai dilakukan, hipotesis dapat dimunculkan lebih awal, karena berfungsi sebagai pemandu uraian hasil penelitian.
Metodologi penelitian merupakan cara kerja pikiran dalam memahami suatu obyek/subyek. Di dalamnya terkandung cara teknis bagaimana melakukan penelitian dan mengolah data, fakta dari hasil temuan lapangan. Metodologi penelitian juga dapat bermakna prosedur (tahapan kerja) baku yang dipandang paling efektif untuk memecahkan suatu masalah pada bidang keilmuan tertentu. Oleh sebab itu, langkah penelitian disesuaikan dengan karakteristik masalah penelitian, tujuan penelitian, dan kerangka berpikirnya.
Pola umum langkah-langkah penelitian dalam rancangan penelitian setidaknya membicarakan empat hal pokok: jenis dan pendekatan penelitian, metode penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data. Pada penelitian kuantitatif dapat di tambahkan tentang korelasi data dan pada penelitian kualitatif dapat ditambah prosedur teknik pemeriksaan dan uji keabsahan data (dalam penelitian sejarah di sebut dengan kritik ekstern dan intern).
Uraian mengenai metodologi penelitian sebagai berikut:
Jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan penelitian disesuaikan dengan disiplin keilmuan masing-masing.
Jenis data yang dikumpulkan dijelaskan sesuai dengan variabel atau objek yang akan diteliti sesuai dengan rumusan masalah. Kejelasan tentang jenis data, dapat memberi gambaran mengenai
sumber data, metode dan teknik pengumpul data, serta prosedur analisis data yang dipandang efektif untuk digunakan.
Bagian ini berisi penjelasan tentang sumber yang akan dijadikan subject matter penelitian, baik berupa sejumlah orang, kegiatan, benda, atau tulisan (pustaka). Sumber data yang dikemukakan dapat berupa klasifikasi sumber data seperti: apa atau siapa yang menjadi sumber data primer, dan apa atau siapa sumber data sekunder; apa atau siapa sumber data pokok dan apa atau siapa sumber data pelengkap.
Sumber data pada penelitian kuantitatif harus memenuhi syarat keabsahan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas). Oleh sebab itu, pada penelitian kuantitatif yang populasi subject matter-nya banyak, perlu dijelaskan sedetil mungkin, agar populasi dan teknik samplingnya dianggap absah menurut kaidah penelitian kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian kualitatif perlu dijelaskan responden dan informan kuncinya, sebagai sumber dan bahan penelitian. Apakah posisi informan tersebut memiliki kekuatan dan memiliki keterkaitan sebagai objek/subjek yang sedang ditelitinya atau tidak.
Sumber data bisa berupa: 1) bahan pustaka, buku, majalah, surat kabar, dokumen resmi, catatan harian, dan lainnya.; 2) orang (manusia) yang berfungsi sebagai responden dan informan. Responden adalah orang atau orang-orang yang dapat menerangkan tentang hal dirinya sendiri; Informan adalah orang atau orang-orang yang mampu menerangkan tentang diri orang lain atau keadaan atau kejadian tertentu. 3) lembaga atau instansi pencatat data dan informasi; 4) Aktivitas orang atau binatang atau benda. Uraian tentang jenis dan sumber data disertai dengan jawaban atas pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”.
Pada bagian ini dibahas dua hal pokok: teknik pengumpulan data yang relevan dengan metode yang dipilih. Jika diperlukan, dapat dijelaskan mengenai instrumen atau alat pengumpul data:
Metode yang digunakan disebutkan nama dan penjelasannya,
serta alasan
pemilihannya sesuai dengan rumusan masalah dan kerangka berpikir.
Berisi uraian mengenai teknik pengumpulan data pokok yang digunakan sesuai dengan jenis penelitian, sumber data, variabel yang diteliti dan metode yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang sesuai dapat dipilih dari antara; studi pustaka atau studi dokumentasi atau teknik menyalin, interview (wawancara), penyebaran questioner atau angket (daftar pertanyaan), observasi (pengamatan), dan tes. Untuk lebih mempertajam, teknik yang digunakan dapat diperinci menjadi jenis-jenis dari tiap Teknik Pengumpulan Data yang digunakan tersebut.
Prosedur analisis data menjelaskan tahapan langkah sesuai dengan pendekatan penelitian dan jenis data. Untuk penelitian kualitatif, diuraikan tahapan-tahapan prosedural seperti: a) unitisasi;
Jika digunakan pendekatan, jenis metode, atau jenis penelitian yang berbeda, maka berbeda pula prosedur analisis data yang diuraikannya.
Prosedur uji keabsahan data diperlukan untuk jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Bagian ini menguraikan langkah tahapan prosedur dan teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan
oleh peneliti sesuai dengan jenis penelitiannya. Isinya tidak hanya prosedur dan teknik secara teoritik normatif, melainkan berisi kegiatan atau cara yang akan dilakukan di lapangan.
Dalam bagian ini dicantumkan bahan-bahan bacaan utama yang sudah dijadikan sumber dalam penyusunan proposal dan dapat ditambahkan dengan bacaan lain yang diperkirakan relevan dengan bahan penulisan tesis/ disertasi yang akan dilakukan. Penulisan daftar pustaka menggunakan format Turabian (contoh
Sistematika penulisan pada tesis dan disertasi yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh para mahasiswa dan dosen pembimbing di lingkungan Pascasarjana UIN SGD Bandung adalah sebagai berikut:
BAB I |
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Hasil Penelitian E. Kerangka Berpikir F. Hipotesis (untuk penelitian kuantitatif) |
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI
Tinjauan pustaka berisi hasil penelitian terdahulu dan teori yang relevan dengan tema atau fokus penelitian
(Isi BAB II Maksimal 20-25 Halaman) tesis (Isi BAB II Maksimal 30-35 Halaman) disertasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PENUTUP
Format bagian muka memuat tulisan sebagai berikut:
Tulisan dalam sampul disusun dalam satu halaman penuh, dengan ketentuan sebagai berikut: 4,5 cm dari marjin kiri; 3 cm dari marjin kanan, 3 cm dari marjin bawah; dan 3 cm dari marjin atas. Semua tulisan dalam sampul diletakkan secara simetrik diletakkan di tengah-tengah ruang pengetikan. Sampul dibuat dari kertas karton (hard cover) dan dilapisi plastik bening dengan warna merah untuk tesis/disertasi.
Halaman judul adalah halaman pertama tesis/disertasi, tetapi tidak dibubuhi nomor halaman. Tulisan pada halaman judul sama dengan tulisan yang tertera pada sampul.
Pada lembaran ini mahasiswa penulis tesis/disertasi membuat pernyataan tentang orisinalitas tesis/disetasi yang ditandatangani di atas materai Rp 10.000. Surat pernyataan penulis diletakkan setelah halaman judul dan diberi nomor halaman “iii“, yang memuat hal- hal berikut:
konsekwensi hukum atas masalah yang terkait dengan tesis/disertasi di kemudian hari.
Abstrak merupakan ringkasan secara utuh yang mencerminkan seluruh isi karya tulis ilmiah. Adapun ketentuannya adalah:
Halaman persetujuan berisi: 1) judul tesis/disertasi; nama lengkap para pembimbing; 2) pernyataan dari para pembimbing bahwa tesis/disertasi yang ditulis oleh … Dengan judul … telah diperiksa, telah memenuhi syarat akademik dan berhak untuk diajukan ke sidang ujian munaqasyah/promosi doktor; 3) nama para pembimbing beserta tanda tangan asli, dan tanggal persetujuan tanpa NIP. Tanda tangan dan nama pembimbing diletakkan di bagian tengah sebelah kiri dan kanan. Halaman persetujuan adalah halaman “v”.
Halaman keterangan/pengesahan berisi pengesahan oleh sidang munaqasah/ promosi terdiri atas ketua, sekretaris, dan beberapa anggota. Pada halaman ini judul tesis/disertasi, tanggal sidang munaqasah/promosi, tanda tangan dan nama jelas ketua sekretaris, dan anggota penguji/promotor pada sidang tersebut. Halaman pengesahan ditempatkan pada halaman “vi”.
Khusus disertasi harus memuat halaman keterangan yang ditandatangani anggota tim penguji, yang menjelaskan: Disertasi dengan judul: … yang ditulis oleh …, NIM. Telah diperbaiki sesuai dengan permintaan Tim Penguji pada sidang ujian pendahuluan disertasi tanggal ….
Transliterasi adalah pemindahan cara penulisan huruf- huruf Arab ke dalam huruf Latin. Pedoman transliterasi terutama digunakan untuk penulisan: “istilah-istilah Arab” yang belum diindonesiakan secara baku; “kata atau istilah tertentu/ khusus” yang terbatas penggunaannya; dan “istilah-istilah teknis keilmuan” yang tidak bisa diindonesiakan. Pedoman transliterasi ditempatkan di halaman “vii”. (Pedoman transliterasi terlampir).
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih dan penghargaan kepada orang-orang atau pihak-pihak yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan penelitian dan penulisan; motivasi penelitian, latar belakang, ruang lingkup dan tujuan penelitian. Kata pengantar ditempatkan di halaman “viii”.
Daftar isi memuat secara berurutan: kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, judul-judul bab dan anak bab, daftar pustaka, dan lampiran-lampiran. Teks judul daftar isi ditik dengan huruf besar, diletakkan di tengah-tengah halaman dua spasi di bawah garis naskah sebelah atas. Isi daftar isi ditik dengan huruf besar pada ketukan pertama garis naskah. Sedangkan anak bab bagian naskah ditik dengan huruf kecil dan dimulai pada ketukan keenam. Daftar isi ditempatkan pada halaman “ix”.
Daftar tabel ditempatkan setelah daftar isi. Di dalamnya ditulis nomor tabel, teks isi tabel, dan nomor halaman tabel, sesuai
dengan yang tercantum di dalam naskah. Penomoran tabel pada daftar tersebut disesuaikan dengan penomoran yang tercantum di dalam naskah. Daftar tabel ditempatkan pada halaman “x”.
Daftar ilustrasi ditempatkan setelah daftar tabel. Cara penulisan daftar illustrasi sama dengan cara penulisan daftar isi dan daftar tabel. Penomoran gambar pada daftar tersebut disesuaikan dengan penomoran yang tercantum di dalam naskah. Angka pertama menunjukkan nomor BAB dan angka kedua menyatakan nomor urut tabel. Daftar ilustrasi ditempatkan pada halaman “xi”.
Pendahuluan berisi Term of Referens (TOR) dan Desain Operasional (DO) yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian (rancangan penelitian yang sudah dilaksanakan). Secara garis besar isi sub bab pada Bab Pendahuluan terdiri atas: Latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah penelitian; tujuan dan kegunaan penelitian; kerangka pemikiran (jika diperlukan, yang berisi logika, postulat, definisi operasional), hipotesis (khusus untuk penelitian kuantitatif), serta kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan. Pada tesis/disertasi, bagian metodologi penulisannya dapat dimuat pada bab tersendiri.
Bagian ini menyajikan diskusi akademik tentang sejumlah teori, konsep, dalil dan peraturan yang relevan dan berkaitan dengan objek/subjek penelitian yang dilakukan. Kerangka teoretik dalam bagian ini menampilkan kajian teoritik tentang asumsi, konsep, hukum, dalil, atau proposisi-proposisi yang dibutuhkan untuk memandu sistematika atau menjelaskan hasil temuan untuk bahan analisis pada bab berikutnya. Sehingga pilihan diskusi akan mengarahkan untuk kemudahan dalam melihat dan menganalisis hasil-hasil temuannya.
Hasil penelitian dan pembahasan merupakan bagian inti dari kegiatan penelitian yang menguraikan, mendeskripsikan, mengkonstruksikan sejumlah data-data, fakta-fakta dari hasil penelitian yang dilakukan.
Pada bagian ini disajikan pilihan-pilihan data dan fakta yang ditemukan dalam penelitian. Uraian data-data dan fakta-fakta yang telah dikumpulkan disajikan setelah diolah dan dianalisis baik secara deskriptif maupun analisis yang memunculkan dan menggunakan teori-teori subtantif atau formal (grand theory atau middle range theori). Format penyajian dalam bagian inti dari penelitian dan pembahasannya ini, boleh disusun dalam bentuk beberapa bab atau sub-sub bab, sesuai dengan keperluan dari hasil penelitian. Konstruksinya dapat dilakukan dengan berbagai kemungkinan secara luwes. Dalam bab ini juga produk penelitian harus bisa ditampilkan seperti beberapa temuan, misalnya bisa berupa model atau gagasan, penjelasan dan kategorisasi, atau temuan-temuan lainnya yang harus diutarakan sebagai produk dari penelitian yang dilengkapi dengan sejumlah alat penguatannya.
Simpulan merupakan natijah atau konklusi hasil pembahasan, pengolahan, dan penafsiran data-data yang diperoleh dalam penelitian. Simpulan ditarik dari pembuktian atau dari uraian yang ditulis dalam rumusan masalah. Sekaligus simpulan ini menjadi jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. Simpulan bukan ikhtisar atau rangkuman dari bab sebelumnya, melainkan hasil pemikiran reflektif yang mewakili muatan utama dalam tesis/disertasi sesuai rumusan masalah. Karena itu, simpulan mencerminkan perolehan informasi baru, mengetahui posisi penelitian, dan implikasi dari penelitian. Informasi baru bisa berupa pendapat baru, pengukuhan pendapat lama, atau koreksi terhadap pendapat lama.
Daftar pustaka merupakan daftar atas susunan semua sumber kepustakaan yang dijadikan rujukan. Sumber pustaka terdiri dari: buku daras, buku-buku ilmiah, buku pedoman, buku umum, ensiklopedi, jurnal, koleksi karangan, majalah, surat kabar, internet, CD, dll.
Daftar pustaka diletakkan pada akhir karangan. Daftar pustaka mencantumkan: Nama penulis (pengarang), tahun penerbitan, judul bacaan (buku), volume (jika ada), seri cetakan (jika ada), tempat penerbitan, dan tahun penerbitan (sesuai format Turabian). Daftar Pustaka disusun menggunakan referensi manager (Zotero, Mendeley atau aplikasi lain yang relevan)
Bagian ini berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah baik tesis/disertasi. Untuk memudahkan pembaca, setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan penggunaannya dan diberi judul. Contohnya berupa kisi-kisi penelitian, pedoman wawancara, pedoman observasi, perhitungan statistik, arsip, photo, peta lokasi penelitian, SK Pembimbing/Promotor, surat izin penelitian, dan surat keterangan telah melaksanakan penelitian.
Riwayat hidup penulis ditulis dalam satu halaman pada halaman terakhir, setelah daftar pustaka dan daftar lainnya. Isi riwayat hidup meliputi nama penulis, tempat dan waktu kelahiran, nama kedua orang tua, riwayat pendidikan sampai mencapai gelar akademik terakhir, pengalaman kerja secara singkat (bagi yang memiliki pengalaman kerja), pengalaman kegiatan kemahasiswaan, profesi, dan kemasyarakatan. Riwayat hidup penulis disertasi juga ditulis dalam ringkasan secara terpisah dari naskah disertasi.
Mahasiswa S-3 diwajibkan membuat dua tulisan tambahan yang berupa:
Kertas yang dipergunakan untuk penulisan tesis/disertasi adalah jenis HVS dengan berat 70 atau 80 gram. Naskah diketik langsung dan rapi. Penggandaannya dilakukan dengan fotokopi. Kertas yang dipakai adalah 21 x 29,7 cm, ukuran A5 (berupa buku), berwarna putih bersih.
Alat yang digunakan untuk pengetikan adalah komputer, dengan menggunakan Word Processor.
Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12 dpi. Untuk tesis/disertasi berbahasa Arab menggunakan font Decotype Naskh 16. Selain kedua jenis huruf di atas, dapat pula dipakai font lain sepanjang layak digunakan, rapi dan indah menurut ukuran estetika penulisan karya ilmiah (atau mendekati Times New Roman). Tinta cetak (print out) berwarna hitam, gambarnya jelas dan masih baru. Pilihan alternatif font Arab dapat diatur tersendiri pada panduan teknis yang ditetapkan oleh jurusan/konsentasi/program studi.
Ketentuan margin (batas-batas ruang tulis) untuk naskah yang menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris (Latin) atau bahasa Arab adalah: Margin kiri berjarak 4 cm; margin kanan berjarak 3 cm; margin atas berjarak 4 cm; margin bawah berjarak 3 cm.
Ruang tulis adalah ruang yang digunakan untuk pengetikan segala tulisan yang dibatasi oleh margin-margin tadi. Jika diperhitungkan, luas ruang tulisan adalah 14½x 22 cm2.
Nomor halaman yaitu nomor berupa angka yang menandai setiap halaman. Angka yang digunakan untuk penomoran halaman ada dua bentuk, yaitu: angka Romawi, baik Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, dan seterusnya) maupun Romawi besar (I, II, III, IV, V, dan seterusnya) serta angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).
Angka Romawi kecil digunakan untuk memberi nomor pada bagian awal, antara lain: halaman judul sampul, halaman judul, surat pernyataan penulis, abstrak atau ikhtisar, halaman persetujuan dan pengesahan, pedoman transliterasi, kata pengantar dan ucapan terima kasih, daftar isi, daftar tabel dan ilustrasi serta daftar lampiran.
Nomor halaman dengan angka Romawi kecil ditempatkan pada bagian tengah margin bawah. Ditulis lengkap, kecuali untuk halaman judul. Halaman judul adalah merupakan halaman nomor “i”, tetapi tidak ditulis. Selanjutnya, mulai halaman nomor “ii” hingga halaman-halaman berikutnya sebelum Bagian Isi dituliskan.
Poros kertas adalah poros halaman yang diukur dari margin kiri dan kanan. Gunanya untuk mengatur simetri nomor halaman tiap bab dan tiap lembar bagian awal tulisan (dari sejak halaman jilid sampai dengan daftar lampiran).
Bagian kaki ruang di bagian bawah margin yang disediakan bagi catatan kaki, yang dipisahkan oleh garis pembatas. Luas ruang kaki diatur sesuai kebutuhan, tapi tidak mengganggu keharmonisan teks. Adapun bagian kepala adalah ruang di bagian atas margin yang disediakan untuk penomoran pada halaman-
halaman Bagian Isi, kecuali pada halaman pertama setiap Bab.
Garis Pembatas adalah garis pemisah antara halaman teks dengan ruang catatan kaki; panjangnya 10 huruf; jaraknya dua spasi baris dari baris teks yang terakhir.
Spasi baris yaitu jarak antar baris. Spasi baris penulisan semua naskah tesis/disertasi adalah 1,5 spasi. Sekalipun demikian, untuk bagian-bagian tertentu, jarak antarbaris pada naskah ditulis dengan ukuran satu spasi.
Penulisan setiap kutipan-langsung yang lebih dari dari empat baris, ikhtisar (abstract), dan daftar pustaka, dan judul tabel, gambar, serta skema ditulis dengan jarak satu spasi.
Spasi huruf yaitu jarak antara huruf dalam kata atau dalam kalimat. Spasi huruf dalam setiap penulisan adalah satu huruf atau satu ketukan.
Indensi yaitu ruang kosong dalam baris yang menandai kalimat permulaan setiap alinea. Untuk penulisan tesis/disertasi, setiap alinea dimulai pada spasi huruf (ketukan) ketujuh dari garis margin kanan, sehingga panjang indensinya enam spasi huruf.
Catatan Kaki adalah keterangan-keterangan atau penjelasan- penjelasan atas teks tulisan inti yang dicatat pada kaki halaman teks tulisan yang bersangkutan. Dalam hal ini, catatan kaki berisi sama dengan sumber pustaka. Jumlah catatan kaki tidak lebih dari 3 buah dalam 1 halaman.
Isi catatan kaki ditik mulai pada ketukan ketujuh. Catatan kaki haruslah ditik pada halaman yang sama dengan teks yang diberi catatan kaki, tidak boleh dilanjutkan ke halaman berikutnya.
Antara teks dan catatan kaki ada batas berupa garis sepanjang empat belas ketukan, dimulai dari gars margin kiri bagi penulisan yang menggunakan huruf Latin; dan dari margin kanan bagi penulisan yang menggunakan bahasa dan huruf Arab.
Nomor catatan kaki ditik setelah tujuh ketukan dari garis margin, jaraknya sama dengan awal alinea baru. Pengetikan nomor kaki menggunakan piranti superscrift (sehingga posisinya berada sedikit di atas baris biasa) dan tidak diberi titik. Baris pertama isi catatan kaki ditik sesudah nomor tersebut; baris kedua dan seterusnya dimulai dari garis margin. Bila dalam satu halaman terdapat lebih dari satu catatan kaki, maka jarak antara catatan kaki satu dengan catatan kaki berikutnya, serta semua tulisannya adalah satu spasi.
Aturan penulisan catatan kaki: nama pengarang (ditulis lengkap), koma, judul buku (dicetak miring), kurung buka, tempat penerbit, titik dua, penerbit, koma, tahun terbit, tutup kurung, koma, nomor halaman yang dirujuk. Contoh: Fazlur Rahman, Islamic Methodology in History (Islamabad: Islamic Research, 1985), 90.
Apabila mengutip dari penulis dan buku yang sama aturan penulisannya sebagai berikut: nama belakang penulis, koma, penggalan judul buku (ditulis miring), koma, nomor halaman. Contohnya: Rahman, Islamic Methodology, 95. Istilah Ibid, Op.Cit, Loc.Cit tidak dipergunakan. Penomoran catatan kaki tidak bersambung antara satu bab dengan bab yang lainnya.
Pada tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia, atau huruf Latin, kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih ditik berspasi satu. Pada baris pertama, pengetikan dimulai pada ketukan ketujuh (sama dengan baris pertama alinea); yang diikuti oleh baris kedua dan seterusnya.
Jika dalam kutipan itu terdapat alinea baru, maka alinea baru itu tetap dimulai setelah tujuh indensi (ketukan) dari garis margin. Jika perlu menyisipkan sesuatu dalam kutipan, maka
dipergunakan tanda kurung besar [……]. Jika dalam kutipan terdapat tanda petik rangkap (“…”), maka tanda petik itu harus diubah menjadi tanda petik tunggal (‘…’).
Kata-kata yang tidak dicetak miring dalam sumber aslinya tetapi oleh pengutip dicetak miring, maka perlu ditambahkan catatan yang ditulis dalam kurung besar. Contoh: [… cetak miring dari penulis].
Tiap kutipan diberi nomor catatan kaki pada akhir kutipan. Nomor itu posisinya lebih tinggi dari baris biasa. Judul buku dan nama sumber rujukan lain yang disebut dalam teks harus dicetak miring. Istilah asing atau daerah yang masih mengikuti ejaan aslinya atau belum diindonesiakan harus dicetak miring.
Sistem penomoran dalam penulisan tesis/disertasi menggunakan kombinasi antara angka Romawi (I, II, III, IV, V, dst.) dan angka Arab (0,1,2,3,4,5 dst.).
Nomor halaman pada halaman-halaman suplemen awal (bagian muka) menggunakan angka Romawi kecil ( i, ii, iii, iv, v, dst.). Halaman Suplemen Awal dimulai dari “Halaman Judul” sampai akhir kata pengantar (sebelum Bab Pendahuluan). Halaman judul bernomor “ i ” . Tetapi nomor ini tidak dicantumkan untuk tesis/disertasi yang ditulis dengan bahasa Arab, nomor halaman pada suplemen awal menggunakan urutan huruf: ه , د , ج , ب ,ا.
Penulisan nomor-nomor halaman pada bagian pembahasan utama (mulai Bab Pendahuluan sampai lampiran) menggunakan angka Arab 1,2,3,4,5, dst.). Nomor halaman ditulis pada sudut kanan atas (untuk penulisan tesis/disertasi yang menggunakan Bahasa Indonesia/ Inggris atau huruf Latin); dengan ukuran margin: 3 cm dari tepi atas; 3 cm dari tepi kanan kertas. Penulisan nomor bisa juga ditulis di dari simetris bawah (tengah-tengah), dengan ukuran margin 3 cm dari margin bawah.
Nomor halaman pada halaman Bab PENDAHULUAN, setiap Bab baru, dan DAFTAR PUSTAKA ditempatkan pada bagian bawah halaman (seperti halnya nomor halaman suplemen awal/bagian muka tesis/disertasi). Di belakang nomor halaman tidak diberi tanda titik.
Tulisan “BAB” diberi nomor dengan menggunakan angka Romawi besar, seperti: BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV dan seterusnya. Penulisannya diletakkan di tengah-tengah, di atas judul bab (untuk penulisan yang menggunakan bahasa Indonesia atau huruf Latin). Tesis/disertasi yang menggunakan bahasa Arab, “BAB” ditulis penuh dengan huruf Arab, bukan angka, seperti: اﻷول اﻟﺒﺎب.
Urutan penomoran tesis/disertasi yang penulisannya meggunakan Bahasa Indonesia/Inggris/atau huruf Latin, adalah sebagai berikut: angka Romawi besar untuk nomor Bab; huruf kapital untuk sub bab; angka Arab untuk sub- sub bab, dan seterusnya.
Judul bab ditulis di tengah-tengah, pada baris pertama, kedua, atau ketiga. Judul sub bab dimulai pada margin pertama. Judul sub bab ditulis pada margin keempat.
Nomor kutipan atau catatan kaki ditulis secara berurutan dalam satu bab; dimulai dari nomor satu sampai nomor akhir. Pada bab berikutnya, nomor kutipan atau catatan kaki dimulai dari nomor satu lagi seterusnya sampai pada akhir bab. Penomoran kutipan berdasarkan masing- masing bab.
Nomor illustrasi (tabel, gambar, diagram, dll.) ditulis dengan angka Arab.Nomor disusun secara berurutan ke bawah.
Bilangan dalam teks yang terdiri dari “satu atau dua kata” ditulis dengan huruf. Bilangan yang lebih dari “dua kata” ditulis dengan angka. Persen, tanggal, nomor rumah, nomor telepon, jumlah uang, pecahan desimal, dan bilangan yang disertai dengan singkatan, selalu ditulis dengan angka, seperti: 5 %, 7 April, Jalan Anggrek nomor 7, telepon 741925, Rp.8,00, 0,04, 8 m, dan sebagainya.
Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu, susunan kalimat harus diubah. Kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya, maka angka itu ditulis penuh dengan huruf.
Daftar Pustaka disusun dengan metode Turabian, yakni dimulai dengan nama pengarang (nama kedua ditulis pertama), titik, judul ditulis miring, titik, tempat terbit, titik dua, penerbit, koma, tahun terbit, titik.
Disusun secara alfabetis. Nama pengarang bisa juga dalam bentuk nama badan, lembaga, panitia, dan sebagainya, yang menyusun kerangan itu. Jika nama pengarang tidak ada, maka ditulis dengan Anonimous (nama tidak diketahui). Jika ada dua karangan atau lebih berasal dari seorang pengarang, nama pengarang cukup dicantumkan satu kali; nama pengarang pada karangan berikutnya cukup diganti dengan garis sepanjang sepuluh indensi (ketukan) dari garis margin.
Bentuk penulisan keterangan dalam daftar pustaka sama dengan keterangan dalam catatan kaki. Nama pengarang ditik mulai dari garis margin kiri (untuk tesis/disertasi yang menggunakan tulisan bahasa/ huruf Latin: Indonesia atau Inggris); Nama pengarang ditik mulai dari garis margin kanan (untuk tesis/disertasi yang menggunakan tulisan bahasa/ huruf Arab). Baris kedua dan seterusnya ditik setelah sepuluh ketukan dari garis margin, dengan spasi satu.
Gelar kebangsawanan, gelar akademik, dan gelar sejenisnya
yang tercantum dalam daftar pustaka tidak perlu ditulis. Nama buku menggunakan kapitalisasi (menggunakan huruf besar pada huruf pertama setiap kata). Urutan selanjutnya sama dengan catatan kaki, tetapi tidak menggunakan tanda kurung. Antara dua sumber pustaka jaraknya 1,5 spasi. Daftar pustaka tidak menggunakan nomor urut.
Kami tidak hanya memberi siswa pendidikan dan pengalaman yang menyiapkan mereka untuk sukses dalam karier. Kami membantu mereka sukses dalam karir mereka juga untuk menemukan bidang yang mereka sukai dan berani memimpinkannya.