Senin, 24 Agustus 2020 menjadi hari bersejarah bagi proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati. Ujian Wawancara PMB Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung dilakukan serentak secara Daring dalam 1 hari dengan 815 peserta, yang terdiri dari 161 Peserta Program Doktor (S3) dan 654 Peserta Program Magister (S2).
Proses ujian wawancara melibatkan berbagai pihak, baik dari Pascasarjana (sebagai panitia kegiatan PMB) maupun dari pihak Universitas (melalui jajaran Pimpinan dan Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data -PTIPD-). Tercatat terdapat 90 pewawancara yang merupakan Dekan-Dekan dari semua Fakultas, Kaprodi, Sekprodi, dan dosen homebase dari 15 Program Studi di Pascasarjana. Dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, para pewawancara hadir di lokasi wawancara yang sudah disiapkan di 23 ruangan, dimana masing-masing ruangan hanya untuk 2 pewawancara dan 2 teknisi pendamping.
Masing-masing pewawancara didampingi oleh tim teknis pendamping yang mengatur lalu-lintas peserta untuk masuk Link Google Meet yang sudah disiapkan panitia. Peserta secara bergantian masuk ke ruang Google Meet selama proses wawancara. Sedikitnya ada 45 tim teknis yang mendampingi pewawancara untuk 2 sesi. Dimana Sesi pertama berlangsung dari pukul 08.00 hingga 10.25, sedangkan Sesi kedua berlangsung mulai pukul 13.30 hingga 15.40.
Tim teknis pendamping pewawancara ini adalah salah satu langkah efektif untuk menjaga kelancaran proses wawancara PMB Pascasarjana dengan menggunakan 90 Link Google Meet yang dibuka secara bersamaan di setiap sesinya. Sehingga Pewawancara fokus mengungkap proposal atau topik disertasi/ tesis para peserta, motivasi, hingga studi naskah Al-Qur’an.
“Rekrutmen calon mahasiswa Pascasarjana S2 dan S3 UIN SGD Bandung 2020-2021 masa pandemi Covid-19 melalui Wawancara Daring yang melibatkan seluruh Dosen Homebase Pasca Alhamdulillah berjalan dengan tertib, lancar, dan sangat memperhatikan protokol kesehatan. Wawancara jadi instrumen satu-satunya untuk mengetahui kemampuan calon mahasiswa dalam hal mengemukakan gagasan baru melalui proposal tesis/disertasi, Studi Naskah Al-Qur’an dan motivasi studi. Melalui carrs tsb akan diperoleeh input yang berkualitas.” tutur Wakil Direktur I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Supiana, M.Ag.
Walaupun ditengah keterbatasan, berbagai kendala teknis baik disisi perangkat maupun peserta, seluruh kendala tersebut mampu terurai dan diatasi. Komitmen panitia yang memastikan seluruh peserta dapat mengikuti proses wawancara pun ditempuh dengan berbagai cara. “Dari 815 peserta, 92.76% peserta yang hadir, peserta yang tidak hadir dalam proses wawancara disebabkan berbagai faktor, ada yang mengundurkan diri, ada pula yang tidak merespon kontak kami. Namun, kami memastikan semua peserta kami hubungi dan kami beri informasi, baik melalui WhatsApp Group, kontak personal, website, maupun e-mail.” ungkap Dian salah seorang Panitia PMB Pascasarjana UIN Bandung.
Seluruh civitas akademik Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan mempersiapkan proses seleksi wawancara PMB Pascasarjana tahun akademik 2020/2021 ini. Terima kasih kepada seluruh jajaran pimpinan, seluruh panitia, tim PTIPD, tim klinik UIN Bandung, hingga tim teknis yang melibatkan mahasiswa. Terima kasih kepada peserta yang sudah bersabar dan mengikuti proses wawancara dengan baik dan tertib. Seluruh panitia PMB Pascasarjana pun memohon maaf apabila banyak kekurangan, kesalahan, dan ketidaknyamanan selama proses wawancara berlangsung.
“Tidak ada Super-Man, yang ada adalah Super-Team”, pesan Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT (Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia) saat menjadi Direktur Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tanpa dukungan dan do’a dari berbagai pihak, tidak mungkin proses wawancara PMB Pascasarjana ini berjalan dengan lancar. Semoga Pascasarjana UIN Bandung terus berbenah menuju Pascasarjana yang Excellent. (USI-Pascasarjana)