Ilkom & Kemkominfo Gelar Temu Pers Mahasiswa

[www.uinsgd.ac.id] Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia menggelar Kegiatan Temu Pers Mahasiswa dengan menghadirkan narasumber: Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo; Drs. Gun Gun Siswandi, M.Si., Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa, dan Handoko, Anggota Tim Komunikasi Presiden,  di Ruang Siang Gedung O. Djauharuddin AR Sabtu (18/3).

Sebanyak 150 peserta Insan Pers Mahasiwa dari berbagai Perguruan Tinggi se-Bandung Raya diantara UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai tuan rumah, ITB, Unpad, UPI, Unpar, Unpas, Unisba, Uninus dan ISBI Bandung, kegiatan ini bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Diseminasi Informasi”.

Rektor, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., secara resmi membuka kegiatan dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang kreatif dan inovatif untuk melakukan kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui kegiatan tersebut. Rektor berharap “agar kerjasama tersebut kedepan dapat berlanjut dalam berbagai kegiatan, dalam upaya memperluas peran Perguruan Tinggi dalam mensosialisasikan program-program Pemerintah,” tegasnya.

Bagi Rektor, di era perkembangan teknologi informasi saat ini, dimana arus informasi begitu deras melalui berbagai media, terutama media sosial, “Peran pers mahasiswa sebagai media penyeimbang informasi dalam rangka mendistribusikan informasi kepada masyarakat luas harus ditingkatkan, tentuya dengan menghindari informasi-informasi hoax, karena saat ini masyarakat kita membutuhkan informasi yang bermanfaat dan menyejukkan, bukan informasi yang menyesatkan”, tuturnya.

Senada dengan Rektor, Drs. Dedet Surya Nandika, Direktur Kemitraan Komunikasi Kemkominfo RI, yang mewakili pihak Kemkominfo dalam sambutannya berterima kasih dan mengapresiasi pihak UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang bersedia bekerjasama, menjadi mitra dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. “Perkembangan teknologi akhir-akhir ini sangat marak, utamanya terkait dengan masalah informasi, kita mengenal isue-isue yang berbau hoax, yaitu ujaran kebencian yang mengadu domba dengan informasi yang menyesatkan, itulah yang harus kita tangkal dan counter”, tegasnya.

Dedet Surya Nandika, menjelaskan pihaknya sebagai kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, dan berfungsi sebagai kontrol terhadap arus informasi publik. “Terbatasnya sumberdaya di kementerian untuk mengkomunikasikan program kerja yang telah dilaksanakan, mendorong pihak kementerian untuk melakukan berbagai kerjasama dengan stakeholder diantaranya dengan pihak kampus dan mahasiswa untuk membantu menyebarkan informasi yang valid kepada masyarakat melalui berbagai media, terutama media sosial,”paparnya.

Dedet Surya Nandika berharap “agar pertemuan ini mendorong peran pers mahasiswa untuk dapat meningkatkan kerjasama dalam menshare informasi kepada masyarakat luas,” pesannya.

Ketua Penyelenggara, Dedi Dharmawan, SH., MM., Kabid. Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo Propinsi Jawa Barat, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah program kerja Direktorat Kemitraan Komunikasi Kemkominfo RI Tahun 2017, “yang bertujuan untuk membangun sinergitas dan interaksi yang positif, konstruktif serta berkelanjutan antar pemerintah dan mahasiswa dalam upaya diseminasi informasi program-program serta kegiatan kebijakan pemerintah atau lembaga, disamping itu juga untuk meningkatkan daya kritis mahasiswa terhadap penyampaian dan penerimaan mahasiswa terhadap informasi yang dapat diteruskan kepada masyarakat secara luas,” jelasnya.

Staf Ahli Menkominfo Bidang Media Massa, Gun Gun Siswadi dengan materi tentang Literasi Media Digital menyampaikan empat poin penting;  pertama begitu pentingnya literasi digital di era sekarang ini, sehingga berbagai informasi akan terus bertambah dan sulit terkontrol. “Informasi itu dari berbagai sumber dan sungguh luar biasa,” jelasnya. Oleh karenanya, Gun Gun berpesan agar setiap mahasiswa, dapat memilah dan memilih informasi yang memang khalayak butuhkan.

Kedua, jika tiap individu tidak membekali diri dengan kemampuan literasi, maka akan benar-benar sulit mencari informasi yang benar-benar bernilai. Informasi yang telah diperoleh juga akan sulit untuk dinilai dengan baik. Ketiga, mendapatkan informasi yang lebih layak adalah dampak dari literasi digital. Keempat, mendapatkan informasi yang bernilai itu akan cepat menentukan keputusan yang baik untuk bertindak. Keempat, memerangi diri dari segala tindakan cyber crime seperti pencurian online melalui kartu kredit, mengenal jenis-jenis situs palsu dan penipuan melalui email.

Dewan Pers, Yosep Stanley Adi Prasetyo yang membahas mengenai Produk Media yang Mendukung Pembangunan Indonesia menjelaskan  fungsi pers adalah menjadi watchdog. Watchdog ini mencakup kedalam 3 hal, yaitu penyelenggara kekuasaan baik tingkat pusat maupun disekitarnya. Kemudian menjadi watchdog bagi dinamika sosial, artinya jika ada sesuatu yang tidak benar, maka fungsi pers adalah menyatakan ketidak benaran tersebut, dan terakhir menjadi watchdog bagi praktek bisnis. “Praktek bisnis cenderung terhadap persekutuan antara dua hal, yaitu politikus busuk dan pengusaha hitam,” terangnya. [Edi Setio, Hasna Salma/Suaka, Humas Al Jamiah]

Related Posts

Leave a Reply